Bisnis.com, JAKARTA — Harga Tesla di Indonesia disebut lebih mahal dibandingkan Malaysia lantaran banyaknya tarif pajak yang dipungut untuk produk impor, meskipun mobil listrik.
Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim menjelaskan beberapa pajak yang dikenakan untuk Tesla adalah Bea Masuk sebesar 50 persen, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 10 persen.
Selanjutnya ada PPN 11 persen setelah PPNBM, serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) untuk menjadi STNK.
Maka dari itu, dia menyebut secara total terdapat sekitar 100 persen biaya yang dikenakan untuk impor sebuah Tesla sampai on the road (OTR) di Indonesia.
“Hal hal ini menyebabkan harga Tesla setidaknya dua kali lipat lebih mahal daripada negara asalnya,” ujar Rudy kepada Bisnis, Senin (24/7/2023).
Adapun Prestige Image Motorcars menjual unit Tesla secara daring melalui aplikasi Tokopedia. Dalam aplikasi tersebut harga OTR Tesla Model 3 dipatok Rp1,75 miliar dengan booking fee sebesar Rp99,99 juta dan masa pre-order sekitar 6-7 bulan.
Baca Juga
Prestige Image Motorcars memberikan diskon Rp50 juta dengan pelunasan sebesar Rp1,6 miliar yang dapat dilakukan melalui leasing maupun tunai.
Berikutnya, Tesla Model Y dibanderol seharga Rp2 miliar dengan booking fee mencapai Rp99,99 juta, dan down payment sebesar Rp500 juta. Masa pre-order model ini juga memakan waktu sekitar 6-7 bulan.
Diskon yang diberikan untuk Tesla Model 3 juga mencapai Rp50 juta dengan pelunasan sebesar Rp1,95 miliar dapat dibayar melalui leasing atau secara tunai.
Sebagai informasi, Tesla baru saja meluncurkan kendaraan listrik Model Y dalam sebuah acara di Kuala Lumpur, Malaysia. Kendaraan dengan penggerak roda belakang tersebut itu dipatok 199.000 ringgit (US$43.765,12) atau setara Rp657,61 juta.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyebut akan segera mengadakan pertemuan dengan Bos Tesla, Elon Musk mengenai investasi di Indonesia.
Luhut mengatakan pertemuan akan membahas mengenai finalisasi investasi Tesla di Indonesia pada 2 Agustus 2023. Di satu sisi, dia menyebut belum ada pembangunan pabrik Tesla di Malaysia.
“Belum ada Tesla [di Malaysia]. Saya mau ketemu Elon tanggal 2 [Agustus 2023],” ujar Luhut di Menara Danareksa, Senin (24/7/2023).