Bisnis.com, JAKARTA - Tesla mengumumkan bahwa profitabilitas perusahaannya menurun pada kuartal II/2023 dan tren penurunan kemungkinan akan terus berlanjut.
Mengutip Bloomberg, Kamis (20/7/2023) Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan kemungkinan akan terus menurunkan harga kendaraan listrik jika suku bunga terus meningkat.
Penurunan harga yang dilakukan selama berbulan-bulan berdampak pada margin kotor perusahaan tersebut, turun 18,2 persen pada kuartal II/2023 dan turun 25 persen dari tahun lalu.
Tak hanya itu, Tesla juga berinvestasi pada Cybertrucks dan Dojo barunya superkomputer internal yang akan menghabiskan setidaknya $1 miliar pada akhir tahun 2024.
Namun di lain sisi, Elon mengatakan bahwa Tesla juga menghasilkan rekor 1,8 juta kendaraan pada 2023 dan output akan melambat selama peningkatan pabrik pada kuartal ini.
Tak hanya itu, Elon juga mengklaim bahwa Tesla suatu hari nanti bisa menjadi 10 kali ukurannya saat ini.
Baca Juga
"Memang masuk akal untuk mengorbankan margin demi membuat lebih banyak kendaraan karena kami pikir dalam waktu dekat mereka akan mengalami peningkatan valuasi yang dramatis," jelasnya.
Kemudian keuntungan pembuat mobil, tidak termasuk beberapa barang, Tesla diketahui memperoleh 91 sen per saham, lebih dari perkiraan analis sebesar 81 sen. Pendapatan kemudian naik menjadi 47 persen menjadi US$24,9 miliar atau setara Rp373 triliun.
Para analis memperkirakan perusahaan akan menghasilkan US$24,5 miliar dalam penjualan.
Kemudian, perusahaan juga tidak membeberkan marjin otomotifnya, yang merupakan indikator yang sangat diperhatikan untuk mengukur profitabilitas Tesla, yang pada awal tahun lalu lebih dari 30 persen.
Analis Barclays, Dan Levy, menghitung marjin otomotif sebesar 18,1 persen untuk kuartal II/2023, setelah mengecualikan dampak kredit regulasi.
Pada Januari 2023, Chief Financial Officer (CFO) Tesla, Zachary Kirkhorn, menargetkan margin otomotif sebesar 20 persen untuk tahun ini, tidak termasuk kredit regulasi.
Namun, target tersebut sulit dipertahankan di tengah perlambatan pembelian kendaraan listrik secara umum dan meningkatnya persediaan barang, sehingga perkiraan tersebut ditarik pada April 2023.
Kemudian, mengutip Reuters, Rabu (19/7) Elon juga mengisyaratkan akan memangkas lagi harga kendaraan listrik di “masa yang bergejolak”.
"Pada suatu hari terlihat seperti ekonomi dunia sedang hancur, kemudian keesokan harinya semuanya baik-baik saja. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi," jelasnya.