Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan akan melanjutkan lelang sebanyak 60 unit motor Royal Enfield (RE) pada akhir Juli 2023 setelah sebelumnya batal akibat gangguan teknis.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rional Silaban menyampaikan kegiatan lelang yang dilakukan secara online atau open bidding tersebut saat ini tengah mempersiapkan sarana dan prasarana, khususnya terkait IT.
Pasalnya, pada acara lelang Royal Enfield pada bulan lalu memiliki peminat yang cukup besar.
Akibatnya, website yang digunakan untuk open bidding di www.lelang.go.id tersebut mengalami gangguan dan tidak dapat ditanggulangi.
“Kemarin trafiknya melonjak diluar perkiraan kami terkait dengan IT-nya, jadi ini dipersiapkan. Terakhir dua minggu yang lalu, [kami lelang] Kia Rio 146, kami bisa lakukan dengan baik,” ujarnya saat ditemui di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Dalam agenda lelang Royal Enfield pada 12 Juni 2023 lalu, DJKN mencatat terdapat 61.000 user yang masuk ke lelang.go.id. Bid yang terjadi bersamaan sebanyak 3.000 user.
Baca Juga
“Intinya kami ingin memastikan lelang ini sifatnya transparan, sehingga kami ingin semua peminat ikut pada lelang-lelang berikutnya, jumlahnya ada 60 kendaraan, yang 350 cc dan 500cc,” tambah Rio.
Adapun, Direktur Lelang DJKN Kemenkeu Joko Prihanto menyampaikan bahwa lelang ulang direncanakan pada akhir bulan ini.
“Kemarin kan ada problem, kami akan lelang ulang insyaAllah tanggal 28 [Juli 2023], karena masih kami persapakan sarana prasarana khususnya IT,” katanya.
Melansir dari Instagram resmi @beacukaipriok, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta II melakukan lelang untuk motor gede atau moge tipe RE Classic 350 cc tersebut dengan harga awal paling rendah sebesar Rp23 juta dengan jaminan Rp8 juta.
Sementara melansir dari halaman resmi Royal Enfield, harga untuk Royal Enfield Classic 350 cc dijual dengan harga mulai Rp116,3 juta.
Adapun, kegiatan lelang yang diselenggarakan oleh Kemenkeu ini terus diminati masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengunjung Portal Lelang Indonesia, sejak 2016 hingga 2022 mengalami peningkatan lebih dari 400 persen.
Peningkatan keikutsertaan peserta lelang tersebut juga berdampak bagi peningkatan nilai transaksi lelang dan penerimaan negara.
DJKN juga mencatat sejak 2016 hingga 2022, jumlah pokok lelang naik dari sekitar Rp12 triliun meningkat hingga Rp35 triliun.
Sedangkan jumlah bea lelang yang Sri Mulyani Indrawati kantongi meningkat dari sekitar Rp270 miliar hingga menjadi lebih dari Rp800 miliar.
Sementara untuk tahun ini, Joko optimistis penerimaan negara dari bea lelang tersebut akan mencapai Rp1 triliun.