Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, akan membuka kantor dan garasi atau showroom mobil mereka di Selangor, Malaysia pada tahun ini.
Hal tersebut dibenarkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang mengatakan bahwa perusahaan mobil listrik Elon Musk, Tesla siap berkantor dan melakukan investasinya di Malaysia pada tahun ini.
“Saya juga mengucapkan selamat dan mendukung pemerintah atas pembukaan Kantor Pusat, Pusat Layanan, dan Pusat Showroom merek kendaraan listrik Tesla Elon Musk di Selangor tahun ini,” tulis Anwar di akun instagramnya dikutip, Minggu (16/7/2023).
Pembukaan kantor dan showroom Tesla di Malaysia disepakati setelah adanya pertemuan virtual antara Anwar Ibrahim dengan CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk.
Pada pertemuan virtual tersebut, Anwar ditemani oleh Menteri Investasi, Perdagangan dan Perindustrian, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Tengku Abdul Aziz dan Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil.
Sementara itu, melansir dari Bloomberg, Sabtu (15/7/2023) Tesla sendiri akan meluncurkan jajarannya di Malaysia pada 20 Juli.
Baca Juga
Pra-pemesanan untuk rangkaian Model Y bakal dimulai minggu ini, dengan harga mulai 199.000 ringgit atau berkisar US$44.000 menurut situs webnya. Adapun, pengiriman akan dimulai tahun depan.
Malaysia berfokus pada pengembangan ekosistem EV dan telah menawarkan keringanan pajak, hal ini dilakukan untuk memenuhi sasaran emisi nol bersih atau Net Zero Emisi pada tahun 2050.
Malaysia sendiri memiliki target untuk memiliki EV yang mencapai 15 persen dari total volume industri pada tujuh tahun mendatang atau pada tahun 2030.
Tesla pada Maret mengatakan akan membangun jaringan supercharges di seluruh negara. Sementara itu, BYD Co., merek mobil terlaris China, pada bulan Desember mengatakan akan menjual EV-nya di Malaysia pada kisaran 500 juta ringgit dengan Sime Darby Motors Sdn.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia beberapa kali merayu bos Tesla, Elon Musk untuk membangun pabrik baterai dan mobil listrik di Indonesia. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan terkait hal tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menawarkan berbagai insentif seperti keringanan pajak hingga konsesi penambangan nikel terhadap rencana investasi Tesla yang muncul sejak 2020 tersebut.
"Saya mengatakan kepadanya [Elon Musk] bahwa jika Anda berinvestasi di Indonesia, saya akan memberikan (izin pertambangan) konsesi nikel," kata Jokowi seperti dikutip Reuters, Rabu (1/2/2023).
Jokowi juga menyampaikan ‘rayuan’ lainnya untuk menarik investasi tersebut berupa skema subsidi pembelian mobil listrik untuk membangun pasar bagi Tesla di Indonesia.
Sebelumnya, Menko Marves, Luhut Pandjaitan mengklaim perkembangan terkait investasi produsen mobil listrik asal AS itu sudah sangat maju. Namun, Luhut belum bisa membocorkan detailnya karena terikat dengan Non-Disclosure Agreement (NDA).
“Kita masih NDA, tapi saya bisa katakan [ada] kemajuan yang sangat maju. [belum bisa diungkap] Saya masih terikat pada NDA,” kata Luhut di sela Konferensi Pers insentif KBLBB di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (20/3/2023).