Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitsubishi Lempar Handuk dari Pasar China

Mitsubishi akan memberhentikan staf dan pegawainya di China. Prinsipal asal Jepang itu tengah menghadapi anjloknya penjualan.
Pabrik Mobil Mitsubishi Motors. /Mitsubishi Motors.
Pabrik Mobil Mitsubishi Motors. /Mitsubishi Motors.

Bisnis.com, JAKARTA- Mitsubishi Motors Corp. berencana menarik diri dari pasar otomotif China seiring pelemahan penjualan akibat terdesak popularitas mobil listrik.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (15/7/2023), Mitsubishi akan memberhentikan staf dan pegawainya di China. Prinsipal asal Jepang itu tengah menghadapi anjloknya penjualan serta peralihan terlalu cepat kepada produk berbasis elektrik.

Bahkan, pada tahun berjalan ini, Mitsubishi harus didera penjualan yang rendah bahkan di bawah ekspektasi awal tahun. Hal itu terungkap dari sebuah memo yang telah tersebar di media sosial China.

“Dalam beberapa bulan terakhir, manajemen dan pemegang saham telah mencoba yang terbaik dari kemampuan kami, tetapi karena kondisi pasar dan dengan keengganan dan penyesalan yang besar, kami harus mengambil kesempatan untuk beralih ke kendaraan energi baru. Perusahaan akan bangkit kembali setelah melalui cobaan dan kesengsaraan, ” kata memo itu.

Perwakilan dari mitra lokal Mitsubishi, Guangzhou Automobile Group Co. mengkonfirmasi isi memo tersebut. Kedua pembuat mobil mengatakan bahwa semua pemangku kepentingan sedang bekerja untuk melakukan efisiensi, serta mengupayakan perlindungan hak pekerja yang terdampak.

Kegagalan Mitsubishi di China mencerminkan tekanan yang dihadapi sesama pembuat mobil Jepang, yang lamban menawarkan model listrik dan kehilangan pangsa pasar karena pesaing baru seperti Tesla Inc. dan BYD Co. Penjualan Honda Motor Co. dan Nissan Motor Co. di China turun selama setidaknya dua tahun belakangan, sedangkan pengiriman Toyota Motor Corp. tahun lalu menurun untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Keputusan untuk menutup operasi Mitsubishi di China datang dari produksi di pabrik Changsha di provinsi Hunan yang disetop pada Maret lalu.

Chief Executive Officer Takao Kato mengatakan pada Mei perusahaan akan mencoba mengatasi kesulitan di China. Mitsubishi melihat puncak penjualan tahunannya di China pada 2019 sekitar 134.500.

Perusahaan memproduksi 34.575 kendaraan di negara tersebut pada tahun 2022, angka yang menyusut menjadi 1.530 pada bulan Januari dan kemudian menjadi nol pada bulan April. Mitsubishi memiliki satu SUV elektrik di China, Airtrek, yang tahun lalu hanya terjual 515 unit.

Mitsubishi pada bulan Maret mengumumkan rencana untuk elektrifikasi 100 persen mobil yang dijualnya di seluruh dunia pada tahun fiskal 2035 dan menginvestasikan sebanyak ¥1,8 triliun ($US13 miliar) untuk elektrifikasi pada tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper