Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin ke Markas BYD di China, Bahas Investasi Kendaraan Listrik?

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita bakal mengunjungi markas pembuat mobil listrik ternama asal China, yakni BYD.
Seorang calon pembeli memeriksa mobil elektrik BYD di sebuah dealer di Beijing, China, 9 Desember 2016. /Reuters
Seorang calon pembeli memeriksa mobil elektrik BYD di sebuah dealer di Beijing, China, 9 Desember 2016. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita bakal mengunjungi langsung markas pembuat mobil listrik ternama asal China, yakni BYD.

Kunjungan ke markas BYD ini dilakukan Menperin dalam rangkaian agendanya di China pada 3-6 Juli 2023. Melalui kunjungan pabrik industri otomotif BYD, Menperin bakal membuka peluang kolaborasi agar Indonesia bisa menjadi menjadi pemain industri utama dalam ekosistem kendaraan listrik.

“Hal ini juga sejalan dengan visi mewujudkan Asean yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui keterlibatan sektor swasta yang aktif dan dengan orkestrasi kawasan yang terkoordinasi,” kata Agus dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (4/7/2023).

Selain itu, agenda kunjungan kenegaraan ini berlanjut untuk pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Jin Zhuanglong.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri akan membahas peluang peningkatan kerja sama Indonesia-China di bidang industri, khususnya mobilitas hijau.

“Dalam pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi RRT, kami akan membahas kemungkinan kerja sama di bidang pengembangan electric vehicle (EV), energi terbarukan untuk industri hijau, kawasan industri, juga perjanjian Asean-China Free Trade Area,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Republik Indonesia dengan Raksasa Mobil Listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok pada akhir Mei 2023.

Penandatanganan tersebut bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan China dalam bidang kendaraan listrik. Apalagi, kata Luhut, Indonesia memiliki modal Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri.

"Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, saya yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," ujar Luhut.

Luhut menambahkan, kemitraan dengan BYD bakal membuat Indonesia menjadi pemain utama dalam pasar kendaraan listrik secara global sekaligus mendorong transformasi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper