Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi 'penonton' atau pasar untuk kendaraan listrik.
Dia menyebutkan, industri mobil listrik dunia tengah dihadapkan dengan persaingan ketat dari pabrikan otomotif. Khususnya, di China yang memiliki perkembangan pasar kendaraan listrik yang sangat maju.
"Mobil listrik dunia menghadapi persaingan yang luar biasa, masing-masing negara khususnya China telah mengembangkan mobil listrik, majunya luar biasa," kata Moeldoko pada acara Press Conference PEVS 2023 di Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Dia mengaku khawatir jika Indonesia tidak berusaha keras dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik, nantinya Tanah Air akan menjadi pasar atau konsumen dari mobil listrik.
"Kita khawatir kalau kita tidak bekerja keras nanti akan jauh ketinggalan dan ujung-ujungnya jadi pasar lagi nanti ke depan. Ini yang dikhawatirkan, jadi persaingan luar biasa maka kita harus bekerja keras mengikuti tren dunia yang sedang tergila-gila [dalam] pengembangan mobil listrik," tambahnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik di Indonesia meliputi jenis hibrida (HEV), plug in hybrid (PHEV), dan battery electric vehicle (BEV) mencapai 6.112 unit sepanjang periode kuartal I/2023.
Baca Juga
Jumlah itu meningkat 748 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan yang signifikan ini disebabkan oleh line up baru yang langsung menjadi tulang punggung pada penjualan mobil listrik di Tanah Air.
Misalnya, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev yang memiliki pangsa pasar terbesar pada penjualan BEV kuartal I/2023. Sementara itu, pada jenis mobil hybrid, hadir Toyota Innova Zenix yang memiliki market share terbesar.