Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CATL, LG Energy, dan BYD Masih Genggam Pasar Baterai EV Terbesar Global

Pasar baterai electric vehicle atau EV masih didominasi para pemain dari China dan Korea Selatan, seperti CATL dan LG Energy.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Total produksi baterai kendaraan listrik secara global telah mencapai 133 GWh pada kuartal I/2023, tumbuh 38,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Berdasarkan data SNE Research yang dikutip Jumat (5/5/2023), 10 besar produsen baterai kendaraan listrik global didominasi oleh perusahaan China dengan dua produsen bertengger di posisi puncak.

Mulai dari, manufaktur asal China yakni Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) berada di puncak dengan pangsa pasar 35 persen. Penggunaan baterai listrik dari CATL periode Januari-Maret 2023 mencapai 46,6 GWh atau naik 35,9 persen yoy dibanding periode sama 2022 sebanyak 34,4 GWh.

Peringkat kedua juga dihuni oleh perusahaan asal China, yakni BYD. Meski menempati posisi kedua, penggunaan baterai BYD terpaut cukup jauh dari CATL yakni selisih 25,1 GWh. Pasalnya, mengacu data yang sama konsumsi baterai EV BYD mencapai 21.5 GWh.

Kendati demikian, capaian BYD mengalami kenaikan dua kali lipat secara tahunan yakni 115, 5 persen dibanding kuartal I/2022 yang hanya mencapai 10 GWh.

Kedua perusahaan Negeri Tirai Bambu ini diprediksi akan terus mendominasi tahun ini, pasalnya baterai CATL terus menunjukkan permintaan yang tinggi pada mobil penumpang seperti Tesla Model 3  dan Y, Shanghai Motors Mulan, Guangzhou Motors Aion Y , dan pasar kendaraan komersial China.

Sedangkan, BYD mendapatkan popularitas di pasar domestik China dengan daya saing harganya melalui pembentukan SCM yang terintegrasi secara vertikal, termasuk swasembada baterai dan manufaktur kendaraan. BYD juga bakal berekspansi memasuki pasar Korea segera setelah Eropa.

Sementara dua perusahaan baterai Korea Selatan yaitu LG Energy Solutions dan SK On masing-masing menghuni posisi tiga dan lima. Konsumsi baterai LG pada Januari-Maret 2023 mencapai 19,3 persen, meningkat 37,5 persen yoy, sedangkan baterai SK On berhasil dikonsumsi 7,1 persen, tumbuh 7 persen.

Secara penggunaanya, LG Energy Solutions juga telah menyuplai baterai untuk digunakan Tesla Model 3 dan Y, Ford Mustang Mach-E, dan Volkswagen ID. Sedangkan, SK-On mampu melanjutkan pertumbuhannya berkat peningkatan penjualan Hyundai Ioniq 5 , Kia EV6, dan Volkswagen ID.4, dan Kia EV9  yang akan segera dirilis.

Kemudian, perusahaan baterai ‘Negeri Gingseng’ lainnya, yakni Samsung SDI mulai menunjukan pertumbuhan yang signifikan berkat popularitas BMW i4 dan iX di seluruh dunia serta peningkatan penjualan truk pickup Rivian R1T/S.

Adapun, satu-satunya perusahaan Jepang yang masuk top 10 perusahaan baterai dengan konsumsi terbanyak adalah Panasonic. Perusahaan ini mencatat konsumsi 11,9GWh, meningkat 37,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu . Dalam hal ini Panasonic, sebagai salah satu pemasok baterai utama Tesla, yang sebagian besar baterai digunakan dalam model Tesla di pasar Amerika Utara.

Berikut 10 besar produsen baterai dengan produksi terbanyak pada kuartal I/2023 :

 

1.            CATL : 46,6 GWh

2.            BYD : 21,5 GWh

3.            LGES : 19,3 GWh

4.            Panasonic : 11,9 GWh

5.            SK On : 7,1 GWh

6.            Samsung SDI : 6,5 GWh

7.            CALB : 5,7 GWh

8.            Guoxuan : 2,9 GWh

9.            EVE : 2,4 GWh

10.  Sunwoda : 1,6 GWh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper