Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Motor Corp akan memperkenalkan 10 model kendaraan listrik berbasis baterai baru dan menargetkan penjualan 1,5 juta kendaraan per tahun pada 2026.
Toyota akan mendirikan unit khusus baru yang akan fokus pada kendaraan listrik. Toyota, termasuk merek premiunya Lexus, kini hanya memiliki tiga model mobil listrik berbasis baterai di pasar, dan tahun lalu menjual kurang dari 25.000 unit di seluruh dunia.
Toyota telah mendapatkan kritik keras dari para pemegang sahamnya dan kelompok lingkungan karena lamban dalam mengembangkan kendaraan listrik. Perusahaan Jepang itu itu dinilai telah kalah saing dengan Tesla dalam persaingan kendaraan listrik.
"Dalam beberapa tahun ke depan kami akan memperluas jajaran kami dalam kategori listrik baterai yang penting," kata Chief Executive Koji Sato seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (8/4/2023).
Pada 2023, produksi dari kendaraan listrik di dunia akan mencapai setengah dari total seluruh produksi kendaraan yang ada.
Dengan proyeksi tersebut, Toyota memiliki peluang besar untuk memenuhi permintaan tersebut. Koji mengatakan Toyota akan meningkatkan produksi di Amerika Serikat, mengingat pertumbuhan kendaraan listrik yang melampaui pasar secara keseluruhan.
Baca Juga
Direktur Asosiasi S&P Global Mobility Yoshiaki Kawano mengatakan target Toyota untuk menjual 1,5 juta kendaraan listrik baterai per tahun pada 2026 adalah 25 persen lebih tinggi dari 1,2 juta unit bertenaga baterai yang diperkirakan akan terjual pada saat itu menurut perkiraan Mobilitas Global S&P.
"Ada selisih 300.000 unit sehingga bisa dianggap selisih sekitar satu tahun," kata Yoshiaki.
Toyota melaporkan penjualan di AS turun hampir 9 persen selama kuartal I/2023. Sebaliknya, General Motors Co mencatatkan peningkatan 18 persen yang didorong oleh permintaan kendaraan listrik yang lebih besar dari pelanggan armada dan komersial.
Juru Kampanye Kendaraan Bersih Nonprofit Public Citizen East Peterson-Trujillo mengatakan konsumen AS yang beralih ke kendaraan listrik sebagian besar melakukannya dari Toyota dan Honda menurut data dari S&P Global Mobility pada November.
"Sekarang saatnya untuk membuat lompatan inovatif besar berikutnya, Toyota tertinggal dan semakin banyak orang di AS yang mulai memahami itu," ungkapnya.