Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong percepatan penyaluran subsidi sebesar Rp7 juta per unit untuk 50.000 unit konversi motor listrik dengan mengembangkan platform digital.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah, mengatakan platform digital tersebut akan terdiri dari 4 bagian.
"Pertama, media online pendaftaran bagi masyarakat pemilik motor BBM yang ingin konversi motor listrik," kata Agus dalam konferensi pers, Senin (20/3/2023).
Kedua, media bagi bengkel konversi menyelesaikan tahapan administrasi dan penyelesaian hasil konversi. Ketiga, media verifikasi kualitas motor hasil konversi bengkel dan komponen utama oleh Kementerian ESDM melalui Balai Besar Survei dan Pengujian.
Kemudian, keempat platform yang terintegrasi dengan kementerian dan lembaga terkait mendukung keberhasilan konversi. Namun, tahap penyelesaian platform digital konversi motor listrik tersebut masih dalam tahap integrasi ke server Kementerian ESDM.
"Diharapkan selesai paling lambat akhir bulan ini. Selanjutnya, akan mulai dibuka kepada masyarakat untuk mendaftar pada awal bulan depan platofrm digital konversi motor listrik. Melalui platform tersebut, masyarakat dapat memonitor progres setiap tahapan penyelesaian konversi sampai motor selesai di konversi," ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dia menyebut pihaknya tengah melakukan verifikasi terhadap bengkel konversi untuk mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan, sebelum nantinya didaftarkan ke platform digital tersebut. Agus menargetkan proses verifikasi akan selesai pada 27 Maret 2023.
Untuk diketahui, saat ini telah tersedia 21 bengkel konversi bersertifikat dengan kapasitas konversi hampir 1.900 unit per bulan atau 2.800 per tahun.
"Untuk memenuhi target pemerintah, akan dilatih hampir 1.020 bengkel di 10 kota di Indoensia," jelasnya.
Adapun, 10 kota tersebut yakni Bandung, Semarang, Purbalingga, Surabaya, Mataram, Medan, Makassar, Denpasar, Kupang, dan Balikpapan. Dengan adanya target konversi motor BBM ke motor listrik sebanyak 50.000 unit, maka dapat menghemat bahan bakar hingga 2,7 juta per tahun per pengendara.
"Serta mampu menambah konsumsi listrik sebesar 15,2 GWh, mengurangi emisi sebesar 0,03 juta ton CO2 ekuivalen. Pemberian bantuan pemerintah ini disalurkan dari kemerterian ESDM kepada bengkel konversi yang telah mendapat sertifikasi kementerian," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian motor listrik baru, dengan catatan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40 persen.
"Pemberikan bantuan pemerintah untuk pembelian kendaraan motor listrik baru sebesar Rp7 juta per unit untuk 200 ribu unit pada 2023," ungkapnya.
Sementara itu, untuk motor konvensional yang dikonversi menjadi listrik, juga mendapatkan bantuan Rp7 juta per unit untuk 50.000 unit motor hingga 31 Desember 2023.