Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocor! Luhut Ungkap Hyundai Mau Bikin Pabrik Kedua di Indonesia

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Hyundai berencana membangun pabrik keduanya di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Hyundai sudah berencana membangun pabrik keduanya di Indonesia.

“Ada, Hyundai sudah, iya [kedua]," kata Luhut di sela Konferensi Pers KBLBB di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah menargetkan pabrikan mobil listrik ternama asal China, yakni BYD untuk berinvestasi di Indonesia.

"Jadi wuling kan kita lihat memang bagus, satu lagi kita menargetkan BYD kita harapkan bisa masuk,” ujar Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan kabar terbaru terkait rencana pabrikan mobil listrik Tesla Inc. yang santer berinvestasi di Indonesia. Dia mengklaim perkembangan terkait investasi produsen mobil listrik asal AS itu sudah sangat maju. Namun, Luhut belum bisa membocorkan detailnya karena terikat dengan Non-Disclosure Agreement (NDA).

“Kita masih NDA, tapi saya bisa katakan [ada] kemajuan yang sangat maju. [belum bisa diungkap] Saya masih terikat pada NDA,” ujarnya.

Adapun, Luhut menyampaikan untuk menarik minat investasi dari pabrikan otomotif, pemerintah baru saja mengumumkan subsidi pembelian mobil listrik berupa pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN).

Berbeda dengan subsidi motor listrik yang berlaku hari ini, relaksasi untuk mobil listrik baru akan diumumkan pada 1 April 2023.

"Kebijakan program bantuan pemerintah KBLBB [kendaraan bermotor listrik berbasis baterai] roda dua baik motor baru maupun motor konversi sudah dapat diluncurkan. Selanjutnya untuk KLBB roda empat termasuk bus program tersebut insentif fiskal akan diluncurkan kebijakannya tepat pada 1 April karena proses finalisasi sedang dirampungkan bersama," ungkap Luhut.

Menurutnya, pemerintah sangat menyadari pengembangan ekosistem KBLBB merupakan sektor strategi dan memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, mempercepat inovasi dan mempercepat dekarbonisasi di Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan peresmian adopsi massal penggunaan KBLBB dan kebijakan insentif lainnya dapat mendorong industri transportasi Indonesia ke arah yang lebih hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper