Bisnis.com, JAKARTA- Tesla Inc mengatakan akan menarik kembali 3.470 kendaraan Model Y 2022 hingga 2023 di Amerika Serikat karena baut yang mengamankan rangka kursi belakang baris kedua belum dikencangkan dengan aman.
Dikutip dari Reuters, secara resmi, Tesla telah mengumumkan penarikan kembali produk tersebut pada hari Sabtu (4/3/2023).
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) mengatakan baut rangka kursi yang longgar dapat mengurangi kinerja sistem sabuk pengaman, meningkatkan risiko cedera saat terjadi kecelakaan.
Tesla mengatakan kepada NHTSA bahwa pihaknya telah mengidentifikasi lima klaim garansi sejak Desember yang mungkin terkait dengan kondisi yang dijelaskan di atas. Tesla mengatakan tidak mengetahui adanya cedera atau kematian yang mungkin terkait dengan masalah penarikan kembali.
Sebelumnya, pabrikan mobil listrik milik Elon Musk itupun tersangkut kasus kecelakaan fatal produk mobil Tesla.
Kasus itu membuat Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (National Transportation Safety Board/NTSB) melakukan penyelidikan mendalam atas kecelakaan mobil listrik Tesla yang menewaskan dua orang di Texas pada 2021 lalu. Kedua korban tewas teridentifikasi bernama Dr. William Varner dan Everette Talbot.
Baca Juga
Kronologi kecelakaan tersebut terjadi pada 17 April 2021 sekitar pukul 21.07 waktu setempat, sebuah mobil listrik Tesla Model S 2019 sedang melaju kencang di perumahan Spring, Harris County, Texas kemudian menabrak pohon dan terbakar.
Padahal, mobil tersebut hanya melaju sekitar 167 meter dari titik awal sebelum akhirnya kecelakaan. Kondisi mobil yang rusak parah akibat terbakar membuat pemadam kebakaran membutuhkan waktu hampir 4 jam untuk memadamkan api.
Proses investigasi pun berjalan cukup lama. Pada awalnya, pihak kepolisian menduga bahwa penyebab kecelakaan adalah fitur autopilot, setelah melihat tidak ada orang di belakang kemudi karena posisi mayat di kursi penumpang dan kursi belakang.
Kendati demikian, berdasarkan laporan terbaru NTSB yang dirilis Rabu, (8/2/2023), ternyata penyebab kecelakaan tersebut bukanlah fitur autopilot, melainkan pengemudi yang melaju dengan kecepatan tinggi dan di bawah pengaruh alkohol.
"Kami menentukan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan kendaraan listrik di Spring, Texas adalah kecepatan pengemudi yang berlebihan dan kegagalan untuk mengendalikan mobilnya, karena gangguan dari keracunan alkohol dalam kombinasi dengan efek dari dua antihistamin penenang," tulis laporan NTSB.