Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklarifikasi kenaikan harga mobil murah dan hemat energi atau Low Cost Green Car (LCGC) nantinya ialah Rp5 juta, bukan 5 persen seperti yang sebelumnya ramai beredar di publik.
Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo, menyampaikan bahwa penyesuaian tersebut diterapkan atas acuan harga LCGC yang tercantum dalam Permenperin Nomor 36 Tahun 2021.
"Iya, Rp 5 juta. Kalau PPnBM 3 persen. Mungkin bapak [Menperin] salah kutip waktu itu, sebenarnya Rp5 juta untuk selling price," kata Dodiet dalam diskusi Forwin di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Dodiet menambahkan, penyesuaian tersebut diberlakukan karena ada kenaikan material produksi atau bahan baku mulai dari baja hingga plastik.
"Itu diberlakukan karena ada kenaikan bahan baku seperti logam, plastik, dan sebagainya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang, mengumumkan bahwa pemerintah akan menaikkan harga mobil murah hemat energi atau low cost green car (LCGC) sebesar 5 persen dalam waktu dekat.
“Pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan penyesuaian harga LCGC. Masukannya banyak, dari berbagai industri yang produksi,” kata Agus di Karawang, Selasa (22/2/2023).
Agus menturkan rencana kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh perkembangan kondisi industri seperti peningkatan terhadap material produksi dan banyaknya masukkan dari produsen terkait demi menumbuhkan pasar LCGC.
Dia juga mewanti-wanti kepada produsen agar tidak melakukan penyesuaian harga yang berlebihan dan membuat mobil LCGC tidak masuk lagi dalam kategori mobil yang terjangkau.
Sebagai informasi, saat ini ada tiga produsen otomotif RI yang bermain pada segmen LCGC, di antaranya Toyota dengan dua model Agya dan Calya, Daihatsu Sigra dan Ayla, sedangkan Honda hanya satu model yakni Brio Satya.
Terpantau, harga mobil LCGC ketiga merek tersebut berada di kisaran Rp115 juta hingga yang termahal Brio Satya varian tertinggi seharga Rp189 juta.