Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mesin Euro 4 Hino (HMSI) Pede Tenggak B35, Meski Tak Sesuai Standar

B35 belum memenuhi standar Euro 4, terutama terkait tingkat sulfur yang maksimal hanya 50 ppm.
Hino New Generation Ranger FL 235 JW 6x2. /Hino Motors
Hino New Generation Ranger FL 235 JW 6x2. /Hino Motors

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) mengklaim bahwa produk-produknya mulai dipersiapkan untuk menggunakan biodiesel dengan campuran tinggi sejak 2020.

Chief Operating Officer (COO) PT HMSI Santiko Wardoyo mengatakan bahwa pihaknya sudah meningkatkan setiap komponen dalam kendaraan Hino untuk bisa menggunakan bahan bakar nabati sejak 2020. Artinya, B35 yang sudah diedarkan hari ini bukan menjadi masalah untuk semua produk Hino.

“Hino itu dari tahun 2020 sudah mempersiapkan pemakaian biodiesel mulai dari mempersiapkan dengan komponen yang kaitannya dengan solar itu kami sudah sesuaikan. Jadi misalnya tangki bahan bakar juga sudah ada, kemudian filter sudah sudah diperbesar. Hingga untuk yang sekarang ini ada 3 filter ya, jadi semuanya sudah kita siapkan untuk pemakaian biodiesel,” kata Santiko saat dihubungi Bisnis, Rabu (1/2/2023).

Bahkan, untuk konsumen yang masih ragu-ragu dengan penggunaan biodiesel, maka Hino sudah menyiapkan alat ‘Strainer’ untuk menghancurkan gel dari biodiesel, sehingga membuat filter bensin bertahan lebih lama dan biaya perawatan lebih efisien.

“Biodiesel ini  kan salah satu dampak negatifnya kan gel [endapan]. Nah, itu kalau [pelanggan] ingin lebih yakin kami juga sudah menyiapkan satu alat Strainer, yaitu alat penyaring bahan bakar, supaya solar biodiesel itu masuk ke filter lebih bersih dan endapannya tersaring,” jelasnya.

Adapun, menanggapi B35 yang belum standar Euro 4. Santiko menjelaskan bahwa yang menjadi persoalan dalam bahan bakar nabati itu dari tingkat sulfur. Dalam Euro 4, kandungan tersebut maksimal harus 50 ppm.

“Kalau bicara B35 yang dikaitkan dengan euro 4 itu lebih banyak berbicara tingkat masalah sulfur. Emisi euro 4 itu bicaranya sulfur konten, kalo sulfur konten dari Euro 4 harus maksimal dari 50 ppm, jadi bukan karena biodiesel tapi lebih ke arah sulfur konten,” tambahnya.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM juga telah menetapkan program implementasi B35 dimulai hari ini melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) No: 10.E/EK.05/DJE/2022, program ini diharapkan untuk mengantisipasi harga minyak dunia serta menekan impor minyak solar, dan mengamankan devisa negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper