Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak! Begini Prospek Industri Otomotif 2023 Menurut Gaikindo

Meskipun kondisi perekonomian nasional cenderung stabil, Gaikindo mengungkapkan pelaku industri otomotif tetap harus berhati-hati.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan prospek industri otomotif di Indonesia akan terus membaik pada tahun ini.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan meski industri otomotif pada tahun baru ini akan membaik, pelaku industri masih harus waspada. Dia mengingatkan terdapat potensi imbas kondisi ekonomi dunia yang terancam resesi.

“Pada 2023 [industri otomotif] akan terus membaik, cuma kami juga tidaj bisa tutup mata saat berkali-kali pemerintah mengingatkan kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Oleh karenanya, kami juga perlu waspada, sebelumnya kan kita sudah mengumumkan target [2023] 975 ribu ya. Mungkin kalau tahun bisa sama dengan tahun lalu saja sudah luar biasa saya pikir,” ungkap Nangoi saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/1/2023).

Lebih lanjut, Ketua Umum Gaikindo tersebut menjelaskan sentimen positif industri otomotif pada 2023 di Indonesia adalah kondisi ekonomi yang lebih baik dibandingkan negara luar yang sangat rentan terdampak resesi.

“Yang memberikan sentimen positif itu adalah bahwa yang Namanya kondisi ekonomi politik atau apapun itu cukup stabil ya,” jelasnya.

Kendati demikian, menurutnya, Indonesia juga perlu mengkhawatirkan kondisi ekonomi global. Sebab, Gaikindo berpendapat meski Indonesia dalam posisi yang baik-baik saja, tetapi tetap saja gejolak ekonomi dunia pasti akan berdampak ke Indonesia.

Ambil contoh, kondisi perang Ukraina dan Rusia yang masih berlanjut, krisis energi, ancaman chip juga dapat mempengaruhi industri otomotif Tanah Air.

“Apakah perang Ukraina dan Rusia masih berlanjut atau tidak, krisis energi dan segala macam itu masih belum jelas. Meski kondisi di Indonesia kami yakin cukup aman, tetapi di Indonesia tidak bisa main sendiri, pasti gejolak diluar akan berdampak juga sedikit banyaknya ke Indonesia. Termasuk krisis chip, walaupun hal ini bisa membaik di 2023,” tandasnya.

Sebagai informasi, penjualan roda empat sepanjang 2022 mencapai 1,013 juta unit, tumbuh 17,4 pesern dibandingkan periode tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis Gaikindo, total penjualan ritel tersebut melonjak 150.224 unit dibandingkan 863.358 unit pada periode 2021.

Dari sisi wholesales, penjualan mobil pun ikut tumbuh. Mengacu data yang sama, total wholesales sepanjang 2022 mencapai 1,048 juta unit. Kinerja itu tumbuh 18,1 persen, mengingat pada 2021 total wholesales hanya 887.202 unit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper