Bisnis.com, JAKARTA – Nota kesepemahaman atau MoU antara Indonesia Battery Corporation dan Citaglobal Berhad bertujuan untuk pengembangan proyek sel baterai dan penyimpanan energi baterai.
Citaglobal merupakan perusahaan terbuka asal Malaysia yang bergerak dalam beberapa sektor, salah satunya energi. Citaglobal menilai IBC dapat mendukung rencana strategis untuk bertransformasi menjadi konglomerasi yang terlibat dalam sektor energi terbarukan, manajemen fasilitas, telekomunikasi, infrastruktur, dan teknologi
“Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip dasar antara Citaglobal dan IBC yang akan bekerja sama satu sama lain dalam upaya kolaboratif untuk menjalankan proyek [sektor energi],” tulis Citaglobal dalam keterangan resmi, Senin (9/1/2022).
Adapun, tiga poin yang sudah disepakati kedua perusahaan, di antaranya :
(1) Mengembangkan, merancang dan membangun fasilitas manufaktur turnkey terpadu untuk sel baterai, modul dan kemasan.
(2) Mengembangkan BESS dengan solusi terintegrasi.
(3) mentransfer teknologi dan pengetahuan terkait untuk pengembangan pabrik baterai dan BESS.
Kedua belah pihak juga menyetujui akan selalu tunduk pada masing-masing pihak untuk mendapatkan semua persetujuan perusahaan yang diperlukan, patuh terhadap regulasi konstitusi masing-masing dan semua undang-undang lain yang berlaku.
Baca Juga
Kesepakatan ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya MoU hingga setahun kemudian. Masing-masing pihak dapat sewaktu-waktu mengakhiri MoU dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya sekurang-kurangnya 90 hari sebelum pengakhiran.
Adapun, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati tujuh kesepakatan lain menyangkut sektor perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, dan lain-lain.
Sebagai informasi, tahun lalu Citaglobal telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Genetec Technology Berhad untuk kolaborasi multi-angle berbasis luas dan eksklusif serta pengaturan kerja sama strategis yang berhubungan dengan pengembangan BESS.