Bisnis.com, JAKARTA - Setelah meluncurkan mobil listrik pertamanya di Indonesia, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) menyiapkan langkah pengolahan limbah baterai listrik.
Deputy Director Sales and Marketing PT MBDI Hari Arifianto mengatakan untuk saat ini limbah baterai mobil listrik Mercedes-Benz masih ditangani oleh perusahaan pengolahan limbah di Indonesia.
“Pengolahan limbahnya kami bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia yang sudah tersertifikasi menangani B3,” ujar Hari dalam peluncuran mobil listrik Mercedes-Benz, belum lama ini.
Namun, ke depan Mercedes-Benz Indonesia akan melakukan pengolahan limbah baterai kendaraan listrik melalui pabrik yang dibangun perusahaan induknya di Jerman.
“Memang [saat ini] ada pihak ketiga yang membantu pengolahan baterainya, tapi secara global dari Jerman sedang dipersiapkan,” ungkap Deputy Director of Customer Services MBDI Brea Adi Sarsa.
Pabrik pengolahan limbah baterai kendaraan listrik tersebut akan mulai dibangun pada 2023 dan berlokasi di Kuppenheim, Jerman. “2023 sudah mulai pembangunan di Kuppenhaim, selatan Jerman untuk pembanguan recycling baterai,” tuturnya.
Baca Juga
Dikutip mercedes-benz.com, Minggu (11/12/2022), pabrik pengolahan limbah baterai Mercedes-Benz dipimpin oleh anak perusahaannya bernama Licular. Pabrik ini memiliki kapasitas penyimpanan tahunan sebesar 2.500 ton.
Dengan kapasitas tersebut, Mercedes-Benz diklaim mampu menghasilkan 50.000 modul baterai yang dapat digunakan kembali untuk Mercedes-EQ.