Bisnis.com, JAKARTA- Kehadiran Kijang Innova Zenix versi Hybrid menggedor angka penjualan mobil berbasis elektrik secara domestik. Belum genap sebulan pasca peluncuran, pemesanan produk anyar Toyota Indonesia itu tembus 3.200 unit.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan pemesanan Innova Zenix telah mencapai 4.000 unit. Sekitar 80 persen dari jumlah pemesanan, berasal dari varian hybrid.
Kehadiran Innova Zenix Hybrid inipun melengkapi amunisi Toyota menggarap pasar elektrik. Sebelumnya, Toyota meluncurkan mobil listrik berbasis baterai (BEV) bz4X.
Mobil yang menjadi pelayan KTT G20 itupun telah mencetak angka pemesanan hingga 1.300 unit. “Dengan catatan tersebut, Toyota meyakini strategi multi-pathway yang digagas perusahaan untuk menyediakan pilihan bagi konsumen untuk mengikis karbon,” kata Anton akhir pekan lalu.
Setidaknya, kehadiran Innova Zenix Hybrid dianggap menggenapi model ramah lingkungan Toyota Indonesia. Anton menilai guna menekan emisi karbon, konsumen perlu disodorkan berbagai teknologi produk yang sesuai segmentasi.
“Memang kami berkeyakinan tidak hanya menyediakan EV, melainkan juga Hybrid, LCGC, hingga flexy engine. Semuanya berkesempatan berkontribusi untuk mengerem emisi karbon,” tegas Anton.
Baca Juga
Di sisi lain, kehadiran Innova Zenix Hybrid dinilai sebagai bukti transformasi bertahap dari industri otomotif nasional menyongsong era elektrifikasi. Toyota Indonesia mengklaim untuk membesut produksi lokal Zenix Hybrid, perusahaan menggelontorkan investasi senilai Rp4 triliun.
Tidak hanya itu, produk full hybrid yang secara dikembangkan secara lokal inipun melibatkan sekitar 150 pemasok lokal. Proses produksi Zenix Hybrid inipun memulai proses lokalisasi yang lebih besar bagi produk elektrik, mengingat TKDN produk tersebut diklaim menembus 65 persen.
Secara global, Zenix Hybrid inipun hanya diproduksi di Indonesia dan India. Informasi dari Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Innova Zenix pun akan menjalani karir ekspor ke lebih 50 negara tujuan.