Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perburuan Bahan Baku Baterai Kian Menggila, Singapore Exchange Luncurkan Kontrak Lithium dan Kobalt

Indeks global harga lithium naik lebih dari empat kali lipat pada tahun lalu sedangkan lithium karbonat China baru saja mencapai rekor baru minggu lalu.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Singapore Exchange akan meluncurkan kontrak lithium dan kobalt pertamanya. Peluncuran tersebut menambah upaya bursa komoditas dalam mendapatkan bahan baterai dan investor yang tertarik untuk menggunakan kontrak berjangka.

Analis di S&P Global Commodity Insights Leah Chen menyebut SGX akan memulai perdagangan dua kontrak lithium dan dua kobalt pada hari Senin. London Metal Exchange dan CME Group Inc. telah menawarkan kontrak berjangka untuk kedua logam tersebut, kendati likuiditas perdagangan masih jauh di bawah kontrak komoditas yang telah ditetapkan.

Leah Chen menjelaskan permintaan mineral baterai berkembang pesat karena dorongan industri otomotif global yang mempercepat transisi ke arah kendaraan listrik.

Kondisi ini juga telah memicu perubahan harga yang besar. Tercatat, indeks global harga lithium naik lebih dari empat kali lipat pada tahun lalu sedangkan lithium karbonat China baru saja mencapai rekor baru minggu lalu.

Di sisi lain, dengan adanya lonjakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya telah memicu seruan adanya transparansi dalam penetapan harga. Bahkan, analis telah memaparkan tantangan yang menyebabkan turunnya daya tarik dua komoditas tersebut. Mulai dari kompleksitas relatif pasar hingga ketergantungan yang lebih besar pada penawaran pasokan jangka panjang yang membatasi perdagangan spot.

"Dalam kasus lithium, penambang dan konverter lithium sering mengikat volume mereka ke kontrak jangka panjang. Tanpa pengiriman kargo secara fisik, mungkin ada risiko jatuh ke ruang spekulasi tanpa memberikan keamanan dari lindung nilai,” ujarnya seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (26/9/2022).

SGX meluncurkan empat kontrak pada hari Senin yakni untuk lithium karbonat dan lithium hidroksida tingkat baterai, ditambah logam kobalt dan kobalt hidroksida. Namun dalam open interest pada kontrak litium hidroksida CME dan LME berada pada nol pada 22 September.

Naiknya bahan baku mengakibatkan biaya baterai yang turut meningkat dan mengancam laju adopsi kendaraan listrik. Hal ini juga turut berimbas dengan sejumlah pembuat dan produsen mobil EV berusaha untuk mengunci pasokan mineral di tengah kekhawatiran adanya kekurangan pasokan yang semakin dalam. Termasuk melalui perjanjian offtake dan kontrak multiyears antara perusahaan hulu dan hilir.

Analis senior di CRU Group Martin Jackson menyebut manfaat dari kontrak berjangka ini bagi para penambang adalah untuk menghasilkan investasi ekuitas langsung.

“Selama pasar spot itu tetap menjadi minoritas bahan yang diperdagangkan, likuiditas akan membatasi potensi perdagangan berjangka,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper