Bisnis.com, SURABAYA – PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyebut kenaikan harga dan wacana pembatasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dapat berdampak pada penjualan kendaraan.
Director of Sales and Marketing PT MMKSI Tetsuhiro Tsuchida mengungkapkan kebijakan pemerintah tersebut sedikit banyak berdampak pada penjualan unit kendaraan Mitsubishi.
Diketahui salah satu model andalan Mitsubishi, Xpander dan Xpander Cross kemungkinan besar masuk dalam daftar kendaraan yang tidak boleh 'meminum' Pertalite.
"Ada dampak sedikit banyak, tapi secara dasar ekonomi kan masih kuat, masih bisa kami atasi," kata Tsuchida di Surabaya, Kamis (15/9/2022).
Meski demikian, Tsuchida mengaku pihaknya masih mempelajari dampak kenaikan harga BBM dan wacana pembatasan BBM bersubsidi terhadap penjualan kendaraan Mitsubishi.
"Memang karena salah satunya policy dari pemerintah masih belum menentu, harus dipelajari lah," katanya.
Tsuchida pun mengaku optimistis penjualan unit kendaraan Mitsubishi masih akan mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Dia optimistis Mitsubishi bisa menjual 150.000unit mobil hingga akhir tahun ini.
"Minimal kami dari MMKSI untuk bisa melebihi angka berjalan tahun kemarin, mungkin bisa lebih dari 150.000 unit akhir tahun," katanya.
Adapun, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Untuk harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara itu Solar naik jadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150 per liter.