Bisnis.com, JAKARTA - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten yang bergerak dalam bisnis manufaktur komponen otomotif optimistis kinerja pada Semester II/ 2022 akan terus meningkat.
Sebagai informasi, pada semester I/2022, DRMA mencatatkan kinerja yang positif. Pada periode tersebut, DRMA membukukan laba bersih sebesar Rp144,59 miliar, naik 44 persen dari Rp100,10 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba bersih ini didukung oleh kenaikan pada sisi penjualan, pendapatan operasi lain-lain, dan pendapatan keuangan.
Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk Irianto Santoso mengatakan kinerja DRMA akan meningkat seiring dengan pulihnya industri otomotif di Indonesia yang mendekati kondisi pada tahun 2019, sebelum pandemi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) secara kumulatif pada Januari-Juli 2022, penjualan mobil wholesales mencapai 561.287 unit.
Penjualan ini naik 22 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya 460.105 unit. Penjualan mobil wholesales di tahun ini sudah mendekati angka penjualan sebelum masa pandemi, pada Januari-Juli 2019 sebesar 570.331 unit.
Baca Juga
Irianto menilai dengan meningkatnya penjualan otomotif otomatis akan mendorong permintaan terhadap komponen otomotif produk DRMA, karena Perseroan merupakan pemasok untuk produsen besar otomotif roda empat dan roda dua di Indonesia dengan penjualan pada Semester I/ 2022 sebesar Rp1,59 triliun, meningkat 22 persen year on year (yoy) .
“Kami akan terus melakukan inovasi untuk menghadirkan produk-produk baru yang dibutuhkan pelanggan kami dan masyarakat, sehingga target tahun ini yaitu kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 20 persen dan 50 persen dapat tercapai,” kata Irianto dalam keterangan resmi pada Rabu (24/8/2022)
Dalam mengantisipasi kenaikan permintaan, pada tahun ini DRMA melakukan ekspansi dengan membangun tiga pabrik baru dan satu proyek perluasan pabrik. Proyek pembangunan tersebut terutama untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda empat. DRMA telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp400 miliar untuk mendukung ekspansi tersebut.
Selain itu, DRMA juga melakukan sejumlah inovasi salah satunya dengan menangkap peluang di era kendaraan listrik di Indonesia. Prototype kendaraan listrik roda tiga dengan merek PowerAce telah dirancang.
Demikian juga dengan pengembangan battery pack, battery management system, body, dan chasis part yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan listrik. DRMA juga telah berinvestasi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi untuk mengantisipasi perkembangan tren kendaraan listrik ke depannya.