Bisnis.com, JAKARTA – Upaya mengembangkan ekosistem guna meningkatkan populasi kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) nyatanya bukan pekerjaan mudah. Selain butuh sinergi semua pihak terkait, terdapat 4 tantangan untuk mempopulerkan mobil listrik termasuk di Tanah Air.
Keempat tantangan pengembangan kendaraan listrik itu diungkapkan oleh Regional Vice President Nissan ASEAN Isao Sekiguchi baru-baru ini pada "EV Smart Mobility-Joint Project" di Bali baru-baru ini.
“Menurut saya ada 4 tantangan untuk mempromosikan mobil listrik. Pertama, pemahaman dan kesadaran konsumen perihal kendaran listrik,” katanya.
Kedua, lanjut Sekiguchi ialah kehadiran infrastruktur pengisian daya listrik atau yang dikenal dengan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Kehadiran SPKLU sangat penting untuk mempromosikan kendaraan listik.
Ketiga, katanya, insentif dari pemerintah yang bakal sangat berguna untuk mempromosikan mobil listrik. Keempat ialah produk yang tepat di pasar yang tepat.
"Tantangan infrastruktur misalnya, di Jepang jumlah stasiun daya listrik mencapai 30.000 unit, lebih banyak dari stasiun bahan bakar minyak. Namun, nyatanya pasar mobil listrik di Jepang masih 1 persen dari total pasar,” jelasnya.
Baca Juga
Salah satu bentuk nyata mendorong pengenalan mobil listrik antara lain melalui inisiatif "EV Smart Mobility-Joint Project" yang digagas oleh lima merek Jepang yakni Nissan, Mitsubishi Motors, Mitsubishi Fuso, Nissan, Isuzu, dan Toyota
"EV Smart Mobility-Joint Project" merupakan proyek percontohan kendaraan listrik terintegrasi mulai dari kendaraan penumpang hingga kendaraan niaga. Proyek ini akan berlangsung hingga akhir 2022.
Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor mengatakan bahwa tujuan "EV Smart Mobility-Joint Project" ialah memperkenalkan mobil listrik kepada masyarakat sekaligus mendukung upaya pemerintah menurunkan emisi karbon.
“Targetnya, semakin banyak model kendaraan elektrifikasi yang diperkenalkan, masyarakat menjadi semakin peduli dan punya pengalaman lebih banyak dengan teknologi elektrifikasi," ujar Henry Tanoto.
Pada proyek ini, kelima merek menyediakan 15 unit kendaraan listrik, yang terdiri dari 13 unit kendaraan penumpang dan 2 unit kendaraan komersial. Untuk mobil penumpang terdapat Toyota C+pod sebanyak 5 unit, Toyota Prius (5 unit), Nissan Leaf (1 unit), Mitsubishi Outlander (1 unit), dan Mitsubishi Minicab-MiEV (1 unit). Pada segmen kendaraan niaga terdapat Fuso eCanter dan EV Elf Truck Isuzu.