Bisnis.com, JAKARTA – Harga mobil listrik yang saat ini hanya bisa dibeli segelintir orang diprediksi bakal terjangkau pada 2026. Sebagai negara yang gencar mencari investor untuk sektor tersebut, Indonesia siap-siap disegani pasar global.
Pengamat otomotif yang juga dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan persaingan kendaraan listrik bakal makin ketat. Ini seiring dengan kesepakatan dunia untuk mengurangi emisi karbon.
Pemerintah pun mulai aktif menggeliatkan industri kendaraan ramah lingkungan. Para investor diburu agar mau menanamkan modal di Tanah Air.
“Karena Indonesia punya aset tambang nikel yang besar sekali, 23 persen dari dunia, ini sangat kompetitif. Ini tidak bisa dikalahkan oleh negara di Asean, misalnya kompetitor kita selama ini Thailand,” katanya saat dihubungi, Rabu (6/7/2022).
Yannes menjelaskan peluang Indonesia pada industri mobil listrik sangat besar. Berdasarkan prediksi berbagai lembaga riset dunia, harga mobil listrik akan mendekati kendaraan energi fosil pada 2026.
Saat itu terjadi, mobil listrik bakan kompetitif. Indonesia, tambah Yannes, akan sangat unggul untuk melakukan ekspor ke kawasan Asean, Australia, dan Selandia Baru. Pasarnya pun bakal makin meluas.
“Kaya sekarang Kita juga melihat Toyota mulai pasarkan kendaraan ke Timur Tengah, India, dan sekitarnya. Itu calon pasar kita ke depannya,” jelasnya.
Pemerintah sebelumnya telah menggaet beberapa perusahaan mobil listrik. Setelah CATL, LG, dan Hyundai, pemain dari Eropa seperti Volkswagen dan BASF akan ikut mengucurkan dana untuk mobil ramah lingkungan tersebut.
Sementara Foxconn dan Tesla dikabarkan akan menyusul. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa keinginan menggaet Tesla merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
Kepala Negara juga memerintahkan agar perusahaan mobil listrik asal Taiwan, Foxconn juga bisa masuk ke Indonesia.
Setelah itu, dua menteri Jokowi dibagi tugas. Bahlil mengurus Foxconn. Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melobi Musk.
“Rayuan kita Foxconn bisa masuk. Tesla masih tarik ulur. Tapi alhamdulillah berkat tangan dingin dan intuisi Presiden, Tesla insyaallah masuk ke Indonesia,” katanya melalui konferensi pers virtual pada pertengahan Mei.