Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Sepeda Motor Anjlok 43,51 Persen, Kinerja AHM, Yamaha, Suzuki Loyo?

Penjualan domestik sepeda motor pada bulan lalu sebanyak 248.235 unit. Pada April, realisasinya pada April sebesar 439.472 unit. 
Sepeda motor/Bisnis.com
Sepeda motor/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Sama seperti kendaraan roda empat, penjualan sepeda motor pada Mei anjlok dibandingkan bulan sebelumnya. Turunnya mencapai 43,51 persen.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan bahwa penjualan domestik pada bulan lalu sebanyak 248.235 unit. Pada April, realisasinya pada April sebesar 439.472 unit. 

“Penurunan karena pengaruh hari kerja yang pendek,” katanya melalui pesan instan, Senin (20/6/2022).

Sigit menjelaskan bahwa penjualan domestik motor sepanjang tahun 2022 (year to date/ytd) hingga Mei sebanyak 1.950.293 unit. Angka tersebut turun 4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu di angka 2.021.532 unit.

“Sementara ekspor Mei 50.693 unit. Kumulatif ytd Mei 2022 sebanyak 274.929 unit atau growth minus 17 persen dibanding tahun 2021 dari angka 330.682 unit,” jelasnya.

Penjualan domestik motor turun dan penyebabnya sama dengan kendaraan roda empat atau lebih. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan ritel mobil pada Mei tahun ini sebanyak 61.558 unit.

Dibandingkan bulan sebelumnya, realisasi tersebut turun 24,57 persen dengan capaian 81.615 unit. Dilihat secara bulanan, penjualan Mei merupakan terendah tahun ini, bahkan sampai Maret tahun lalu.

Penjualan terendah dalam setahun terakhir terjadi pada Februari 2021 dengan angka 46.941 unit. Setelah itu selalu berada di atas 64.000 penjualan.

Meski begitu, penjualan ritel sepanjang tahun ini hingga Mei masih tumbuh dua digit dibandingkan tahun 2021. Tahun ini, realisasinya 381.677 atau naik 18,48 persen dari tahun lalu sebanyak 322.129 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat penjualan mobil bulan lalu terperosok.

“Pertama, bulan Mei itu liburnya panjang. Jadi, total hari kerja hanya tinggal 10 hari,” katanya saat dihubungi, Selasa (14/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper