Bisnis.com, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan All New Ertiga Hybrid yang dibanderol paling murah Rp270,3 juta pekan lalu. Meski serupa, perusahaan tidak merekomendasikan Ertiga lama yang berbahan bakar bensin menjadi mobil bermesin hybrid.
“Kami menyarankan untuk mengganti [kendaraan] karena banyak part yang harus diganti dari Ertiga biasa menjadi Ertiga Hybrid,” kata 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra saat ditemui pekan lalu.
Donny menjelaskan bahwa mengubah Ertiga menjadi hybrid tidak sekadar menggabungkan mesin bensin konvensional dengan integrated starter generator dan baterai. Banyak komponen lainnya yang berhubungan dengan cara kerja kendaraan baru tersebut.
Itu sebabnya dia tidak menyarankan untuk memodifikasi Ertiga berbahan bakar bensin menjadi hybrid. Lebih baik mengganti baru. Terlebih pada peluncuran Ertiga Hybrid ada promosi tukar tambah.
“Jika ada yang tertarik, bisa tukar tambah. Kebetulan pada peluncuran ini kita ada program autovalue. Mobil apapun bisa melakukan tukar tambah,” jelasnya.
Sementara itu, Donny menuturkan bahwa perusahaannya menargetkan penjualan Ertiga secara keseluruhan setiap tahunnya 18.000 unit. Ertiga berkontribusi sebanyak 11 persen dari total penjualan Suzuki.
Dengan adanya produk baru tersebut, SIS menargetkan Ertiga Hybrid akan memiliki komposisi lebih besar dibandingkan dengan yang bermesin konvensional. Perusahaan menilai kendaraan irit bahan bakar akan semakin diminati pasar.
“Secara produksi kami siap, dan juga tidak untuk di pasar domestik, akan tetapi penerimaan teknologi hybrid ini kami harapkan juga di negara-negara tujuan ekspor kami,” ungkapnya.