Bisnis.com, JAKARTA – Kelangkaan cip atau semikonduktor yang berdampak pada tersendatnya produksi sepeda motor diperkirakan membuat harga kendaraan roda dua jenis baru menjadi mahal. Di saat yang sama, motor bekas justru makin diminati.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa permintaan motor sebenarnya dalam posisi rebound setelah pembatasan sosial diperlonggar dan aktivitas ekonomi masyarakat perlahan pulih.
“Lembaga pembiayaan juga sudah mulai pede [percaya diri] salurkan pinjaman kredit kendaraan bermotor karena risiko mulai menurun. Artinya, ini momentum untuk genjot produksi motor,” katanya saat dihubungi, Rabu (18/5/2022).
Bhima menjelaskan bahwa kelangkaan cip berakibat produksi tidak maksimal. Bahkan, model motor baru akhirnya inden dalam waktu yang lebih lama.
“Kondisi ini berakibat pada konsumen mencari motor bekas yang available. Harga motor baru juga berisiko terkerek naik menyesuaikan dengan naiknya beban biaya produksi,” jelasnya.
Tidak hanya cip, Bhima menuturkan bahwa komponen motor dan suku cadang mengalami kenaikan biaya produksi.
Berdasarkan catatannya, inflasi per April 2022 mengindikasikan tekanan. Harga kendaraan pribadi, yakni subkelompok pembelian kendaraan sebesar 0,52 persen.
Sebaliknya, untuk subkelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi sebesar 2,61 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding biaya jasa pengiriman barang yang mengalami inflasi 0,26 persen.
“Konsumen sudah keluarkan uang lebih untuk bayar BBM karena penyesuaian harga nonsubsidi, ditambah harga motornya juga naik,” ucapnya.