Bisnis.com, JAKARTA- Pertumbuhan penjualan yang dipetik PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) lebih banyak berasal dari segmen truk yang melayani sektor logistik. Hal itu seiring dengan pemulihan perekonomian secara keseluruhan.
Perbaikan kinerja penjualan ini memang telah diperkirakan pemegang merk Mitsubishi Fuso itu. Meskipun belum sepenuhnya pulih, Fuso yakin bakal mempertahankan pangsa pasar.
Executive Vice President of Sales and Marketing Divisions PT KTB Duljatmono mengatakan saat ini permintaan lebih banyak dari segmen logistik yang mendongkrak penjualan selama kuartal I/2022. Sedangkan untuk sektor perkebunan, bisnis Crude Palm Oil (CPO) masih menjadi andalan menciptakan permintaan.
Hanya saja, jelas Duljatmono, dengan adanya larangan ekspor CPO akan mengkhawatirkan kondisi perbaikan pasar truk ke depan. KTB menegaskan larangan ini jika berkepanjangan akan berdampak terhadap segmen kendaraan niaga. Dikarenakan komoditas CPO sangat berpengaruh terhadap permintaan truk.
"Sampai saat ini belum ada dampak dari larangan tersebut, semoga larangan ini jangka pendek saja," tuturnya
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang kuartal I/2022, Fuso menorehkan penjualan sebanyak 8.644 unit, naik 19,3 persen dibandingkan 7.247 unit pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga
Di sisi lain, Fuso telah memprediksikan adanya pertumbuhan sekitar 0 sampai 20 persen secara tahunan atau penjualan perusahaan menjadi 88.000 unit pada 2022. Target lainnya, Fuso berupaya menaikkan market share pada 2022 dari sebelumnya 46,7 persen menjadi 48 persen.
Duljatmono mengungkapkan pendorong pertumbuhan selama kuartal I/2022 adalah pelonggaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Fuso menilai dengan adanya pelonggaran PPKM ini berpengaruh jelas terhadap aktivitas ekonomi bergerak, ditambah dengan kehadiran momentum Ramadan dan Lebaran.
"Namun karena sudah dua tahun pandemi ini, dengan dilonggarkan aktivitas ekonomi itu bergerak dan demand itu masih cukup baik. Untuk angka belum bisa kami bilang karena memang belum ada, walaupun penjualan turun pasti tidak signifikan karena aktivitas ekonomi sudah bergerak," tambah Pria yang akrab dipanggil Momon ini.
Selama kuartal I/2022, Fuso mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 28 persen YoY. Sedangkan untuk pangsa pasar, Fuso menggenggam sekitar 48 persen total segmen truk.
Fuso pun berharap sepanjang 2022 dengan situasi global yang tidak menentu seperti adanya lockdown di Shanghai, China dan perang antara Rusia dan Ukraina tidak berdampak signifikan terhadap penjualan. "Yang mendorong situasi ini agak volatile kan perang. Perang ini sangat berpengaruh terhadap harga minyak dan pertambangan," jelasnya