Bisnis.com, JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia hari ini memperkenalkan Ioniq 5, mobil listrik mid-size terbarunya di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 yang diselenggarakan dari 31 Maret hingga 10 April 2022.
Kehadiran Ioniq 5 ini menjadi sebuah gebrakan baru dan langkah bersejarah di industri otomotif Tanah Air karena menjadi mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) pertama yang dirakit secara massal di Indonesia. Produk itu dibesut di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.
President Director of PT Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha mengatakan melalui Ioniq 5, Hyundai membuktikan komitmennya untuk membangun mobilitas masa depan, sehingga Indonesia bisa menjadi salah satu pemain penting di dunia.
"Ioniq 5 memiliki semua kelebihan yang selama ini diinginkan masyarakat Indonesia, seperti desain yang tak lekang oleh waktu, teknologi mutakhir, hingga kenyamanan yang maksimal. Produk ini akan menjadi mobil listrik yang paling tepat dan dapat menjadi kebanggaan Indonesia.” ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2022).
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Makmur mengatakan mulai hari ini, Kamis (31/3/2022) mobil listrik buatan Indonesia sudah bisa dipesan.
" Mulai hari ini sudah dapat dipesan," jelas Makmur.
Baca Juga
Adapun Hyundai sampai saat ini masih belum merilis harga mobil listrik tersebut, namun Makmur mengatakan harga Ioniq 5 berada di atas dua mobil listrik Hyundai lain yang sudah dijual, yakni Kona Electric dan Ioniq.
Sebagai informasi harga Hyundai Ioniq berada di kisaran Rp637 juta sampai dengan Rp677 juta sedangkan Hyundai Kona berada di kisaran Rp697 juta.
Mobil listrik ini juga dibangun di atas platform Electric Global Modular Platform (E-GMP). Platform E-GMP ini diciptakan Hyundai Motor Group yang direncanakan bakal digunakan pada 23 model kendaraan listrik baru pada tahun 2025, dan akan memasok lebih dari 1 juta unit kendaraan listrik.
Dari segi performa, tipe Prime Standard dan Signature Standard mampu membuat Ioniq 5 melaju dari 0 - 100 km/jam dalam kurun waktu 8,5 detik, sedangkan tipe Prime Long Range dan Signature Long Range mampu membuat mobil berakselerasi dari 0 - 100 km/jam hanya dalam kurun waktu 7,4 detik.
Ioniq 5 juga memiliki jarak tempuh yang mengagumkan. Ioniq 5 tipe Prime Standard dan Signature Standard dapat dikendarai sejauh 384 KM bila baterai mobil sedang terisi penuh.
Ioniq 5 tipe Long Range juga memiliki kemampuan jarak tempuh yang lebih mengesankan lagi, di mana tipe Prime Long Range bisa dikendarai sejauh 481 KM dan tipe Signature Long Range dapat menempuh jarak sejauh 451 KM.
E-GMP juga membuat lini produk EV Hyundai, termasuk Ioniq 5, memiliki pilihan pengisian daya yang lebih bervariatif dan lebih cepat. Ioniq 5 membutuhkan waktu 5 jam (tipe Prime Standard dan Signature Standard) atau 6 jam (tipe Prime Long Range dan Signature Long Range), untuk pengisian daya hingga 100 persen menggunakan fasilitas wall charger atau AC Charger.
Kemudian, EV ini membutuhkan 46 menit (tipe Prime Standard dan Signature Standard) atau 57 menit (tipe Prime Long range dan Signature Long Range), untuk pengisian daya hingga 80 persen di fasilitas fast-charging atau DC Charger kapasitas daya 50kW.
Dalam jangka panjang, Hyundai berencana menghadirkan fasilitas super fast-charging kapasitas daya 350 kW di Indonesia yang memungkinkan semua tipe IONIQ 5 dapat melakukan pengisian daya hingga 80 persen hanya dalam kurun waktu 18 menit.
Ioniq 5 ini juga menjadi sebuah kendaraan listrik paling cocok untuk digunakan di kegiatan petualang luar ruang karena memiliki fitur Vehicle-to-Load atau V2L, yaitu fitur yang memungkinkan penggunanya memperoleh daya listrik mobil sebesar 3,6 kW yang dapat digunakan secara bebas untuk mengisi daya perangkat listrik apapun, seperti sepeda listrik, skuter listrik, atau peralatan berkemah.
Arus listrik V2L dapat diperoleh dari dua sumber yang dapat dipakai bersamaan, yaitu dari port pengisian daya di bagian luar yang dapat difungsikan saat mobil dalam kondisi berhenti atau mati, atau dari port yang terletak di bagian dalam atau tepatnya di bawah kursi baris kedua yang tetap bisa digunakan sekalipun mobil tengah dikendarai.