Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri sampai saat ini belum mengeluarkan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) sehingga menyebabkan ketidakpastian pengenaan pajak. Melihat ini PT Toyota Astra Motors (TAM) mempunyai solusi dalam ketidakjelasan NJKB ini.
Marketing Direktur PT Toyota Astra Mobil (TAM) Anton Jimmy mengatakan pihaknya beserta rekan-rekan dealer pada dasarnya berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan terbaik pada konsumen, termasuk soal kenyamanan saat transaksi ,di mana harga menjadi salah satu faktor yang utama bagi konsumen.
"Jadi setiap tahun rasanya hal ini rutin terjadi,di mana ada kejar - kejaran antara penentuan nilai pajak NJKB sebagai salah satu faktor di dalam harga retail, dan impact ke penyesuain harga yang harus siap untuk dipakai di dealer dan terkadang lebih cepat dari keluarnya hitungan NJKB baru," ujar Anton kepada Bisnis, Selasa (22/3/2022)
Maka dari itu para dealer Toyota melakukan pendekatan-pendekatan untuk bisa memberikan perhitungan harga ke konsumen, contohnya seperti melihat data historical kenaikan NJKB dari tahun tahun sebelumnya dan mengaplikasikannya di awal tahun dalam penyesuaian harga, sehingga di awal tahun pun konsumen sudah bisa punya bayangan harganya sehingga bisa melakukan transaksi.
"Tetapi tentu sejalan dengan perubahan aktual pada NJKB yang baru, rekan-rekan dealer kami akan berkoordinasi kembali langsung dengan konsumen apabila ada penyesuaian lebih lanjut," jelas Anton.
Adapun pada penjualan mobil di Februari menunjukan penurunan, berdasarkan data penjualan mobil Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan adanya penurunan penjualan mobil pada Februari 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Gaikindo mencatat penjualan bulan lalu menyentuh 81.228 unit, lebih rendah dari Januari 2022 sebesar 84.062 unit.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengungkapkan pengumuman perpanjangan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang baru efektif diterapkan di lapangan pada awal Februari, menjadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, jumlah hari pada Februari juga lebih pendek dibandingkan dengan bulan-bulan lain ditambah dengan hari libur nasional.Terlebih dengan Kemendagri belum mengeluarkan NJKB menyebabkan ketidakpastian pengenaan pajak.
Sampai sekarang belum keluar, sehingga kendaraan-kendaraan dengan SIM 2022, itu mengambang harganya, berapa nanti kena pajaknya. Itu menyebabkan gangguan data penjualan," kata Kukuh kepada Bisnis baru baru ini.