Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik asal China, BYD Indonesia blak-blakan mengungkapkan sejumlah strategi perseroan untuk menguasai pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan BYD dan Denza memiliki pangsa pasar (market share) 54,1% dari seluruh penjualan mobil listrik di Indonesia pada semester I/2025.
Menurutnya, salah satu strateginya yakni BYD menghadirkan deretan produk yang memenuhi berbagai segmentasi konsumen di Indonesia, mulai dari harga di bawah Rp200 juta melalui BYD Atto 1 hingga nyaris Rp1 miliar yakni Denza D9.
“Pada saat ini BYD dan Denza adalah salah satu brand otomotif EV yang memiliki line up produk paling komplit. Pada hari ini total sudah 7 line up. Artinya banyak pilihan kepada konsumen untuk membeli tipe dan model apa saja,” ujar Luther kepada Bisnis di ajang GIIAS 2025, dikutip Jumat (25/7/2025).
Sejauh ini, BYD mempunyai amunisi seperti BYD M6, BYD Sealion 7, BYD Atto 3, BYD Dolphin, BYD Seal, dan terbaru, BYD Atto 1 yang baru meluncur pada GIIAS 2025. Selain itu, ada juga MPV listrik premium Denza D9.
Lebih lanjut Luther mengatakan, BYD melakukan investasi yang cukup besar dalam membangun jaringan dealer di Indonesia, yang juga sebagai upaya untuk memperluas infrastruktur pengisian daya (charging station) EV.
“Kami sudah punya 53 showroom sekarang di seluruh Indonesia. Artinya, kami mencoba mengatasi kendala di mana infrastruktur EV itu masih menjadi tantangan," ujar Luther.
Sebagai informasi, 53 dealer BYD itu tersebar di berbagai kota besar seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Ke depan, BYD menargetkan memiliki lebih dari 100 cabang dealer di Indonesia.
Tak ketinggalan, BYD juga memainkan strategi yaitu menentukan banderol harga kompetitif agar produk mobil listrik BYD dapat menjangkau konsumen lebih luas.
Sebagaimana diketahui, BYD Indonesia membuat gebrakan baru di pasar mobil listrik Indonesia, dengan meluncurkan model terbarunya yakni BYD Atto 1 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025.
Mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) BYD Atto 1 itu dibanderol mulai dari Rp195 juta untuk varian Dynamic, sementara tipe Premium dihargai senilai Rp235 juta OTR Jakarta.
“Poinnya adalah bagaimana EV itu bisa terjangkau untuk semua orang. Jadi, segala ruang batasan yang dihadapi masyarakat sekarang untuk pindah ke EV itu sudah kita kikis satu per satu," pungkasnya.
Mengacu data Gaikindo, penjualan wholesales BYD pada Januari-Juni 2025 sebanyak 14.092 unit, sedangkan penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen tembus 13.705 unit.
Sementara itu, penjualan wholesales Denza tercatat sebanyak 5.733 unit, sedangkan penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Denza tembus 5.093 unit pada periode yang sama.
Perlu diketahui, tahun ini, BYD sedang menjalankan realisasi pembangunan fasilitas pabrik yang akan selesai pada akhir 2025. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 150.000 unit mobil listrik per tahun yang berlokasi di Subang Smartpolitan, Jawa Barat.