Bisnis.com, JAKARTA -- Kendaraan listrik menjadi kian menjadi opsi mobilitas pada 5 tahun mendatang. Hal itu terungkap dalam survei Populix di mana lebih dari setengah responden mempertimbangkan membeli kendaraan listrik 5 tahun ke depan.
Timothy Astandu, Chief Executive Officer Populix mengatakan bahwa saat ini jumlah masyarakat yang memiliki kendaraan listrik sangat kecil. Namun, survei Populix menunjukkan bahwa tren penggunaan kendaraan listrik bakal meningkat ke depan.
"Lebih dari setengah responden tengah mempertimbangkan untuk membeli kendaraan listrik, bahkan sepertiga responden sudah berencana untuk membeli kendaraan listrik dalam 5 tahun ke depan,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (2/3/2022).
Dalam laporan surveinya berjudul "Indonesian Modern Consumption," Populix mencoba menangkap perilaku konsumen modern khususnya untuk penggunaan kendaraan listrik.
Survei ini dilakukan terhadap 1.002 responden yang terdiri dari 523 responden laki-laki dan 479 responden perempuan berusia 18-55 tahun pada tanggal 3-9 Januari 2022 di Indonesia.
Survei tersebut menunjukkan bahwa saat ini, hanya 13 persen responden yang memiliki motor listrik. Untuk sepeda motor listrik, brand atau merek yang dimiliki saat ini ialah United Motor (34 persen), Viar (30 persen), dan Gesits (20 persen).
Baca Juga
Di sisi lain, untuk kendaraan listrik, saat ini hanya sekitar 2 persen yang memiliki kendaraan listrik. Mayoritas brand yang dimiliki oleh Tesla (21 persen), disusul Hyundai (18 persen), BMW (17 persen) dan Toyota (14 persen).
Untuk gambaran merek kendaraan listrik yang dipertimbangkan untuk dibeli juga tidak jauh berbeda dengan gambaran kepemilikan kendaraan listrik saat ini.
"United Motor, Viar, dan GESITS merupakan merek motor listrik yang tetap menarik perhatian calon konsumen, sementara Tesla, Hyundai dan Toyota menjadi mobil listrik pilihan utama para calon konsumen," tulis survei tersebut.
Adapun, alasan yang mendorong responden dalam membeli dan mempertimbangkan kendaraan listrik adalah produk yang lebih ramah lingkungan, hemat biaya perawatan, dan memiliki zero emission.
Ke depannya, responden juga meyakini bahwa kendaraan listrik akan semakin ramah lingkungan, menjadi kendaraan masa depan, dan dapat mengurangi permintaan terhadap bahan bakar minyak.