Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Motor Indonesia Manufacturing (TMIM) mengatakan Toyota Fortuner yang di ekspor ke Australia sudah memenuhi ketentuan Euro 5.
Direktur Eksternal Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIM) Bob Azam menjelaskan Toyota Fortuner tersebut sudah dikapalkan sebanyak 600 unit ke Australia.
"Untuk engine sudah standar Euro 5," ujar Bob, Selasa (15/2/2022).
Bob menuturkan kspor Toyota Fortuner ini tidak hanya untuk Australia, melainkan ke Asia Tenggara, Asia Timur, serta Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan untuk menembus pasar ekspor ke Australia sangat berat dikarenakan sama seperti Jepang, negara tersebut memiliki spesifikasi yang ketat terkait spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan.
“Dengan demikian, setelah menembus pasar Australia, Indonesia sudah ekspor ke empat benua di dunia yaitu Amerika, Afrika, Asia, Australia,” jelas Agus.
Toyota Fortuner yang saat ini berada di jalanan Indonesia, tentunya sangat berbeda dengan Fortuner yang diekspor. Adapun, Indonesia baru saja mengukuhkan standar emisi gas buang dari Euro 2 ke Euro 4 mulai April 2022.
PT Toyota Astra Motor baru saja meluncurkan Fortuner terbaru dengan mesin diesel baru berkode 1GD-FTV 2.755 cc VNT Intercooler yang menghasilkan tenaga lebih besar hingga 203,9 PS pada 3.000 – 4.000 rpm dan torsi 50,9 Kgm pada 1.600–2.800 rpm.
Selain itu ada juga dengan mesin 2GD-FTV 2.393 cc 4 silinder VNT Intercooler bertenaga 149,6 PS pada 3.400 rpm dan torsi 40,8 Kgm pada 1.600–2.000 rpm masih digunakan oleh Fortuner tipe lainnya.
Dengan tenaga yang lebih besar 36 persen serta torsi lebih tinggi sekitar 25 persen, mesin 1GD mencatatkan waktu akselerasi 0–100 kilometer per jam (kmpj) yang lebih cepat yaitu 11,9 detik, sedangkan mesin 2GD 14 detik.
Begitu juga pada saat berakselerasi pada kecepatan 60–80 kmpj, mesin 1GD mencatatkan waktu lebih cepat yaitu hanya 2,8 detik, sementara mesin 2GD 3,7 detik.
Toyota Fortuner yang di ekspor ke Australia ini pun sudah memiliki kandungan lokal sebanyak sebesar 75 persen. Adapun ekspor TMMIN pada 2021 sebanyak 119.000 unit kendaraan, atau memiliki porsi 40 persen dari total ekspor otomotif Indonesia.