Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil di Indonesia sepanjang 2021 mencatat tren positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer naik 66 persen secara tahunan, atau menjadi 887.202 unit. Sementara itu retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) naik 49,3 persen menjadi 864.348 unit.
Kendati naik signifikan secara tahunan, penjualan mobil tahun lalu belum pulih 100 persen atau maih berjarak dengan level normal. Pada tahun lalu penyerapan pasar berada pada level 83 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Pada 2019 penjualan wholesales mencapai 1.030.126 unit dan retail sebanyak 1.043.017 unit.
Berdasarkan segmen, LCGC atau kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau (KBH2), pulih paling lambat dibandingkan dengan yang lain. Pada tahun lalu penjualan mobil murah ini baru mencapai 65,7 persen dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19. Pun, pangsa pasar LCGC ciut dari 21 persen pada 2019 menjadi 16,8 persen pada tahun lalu.
Selanjutnya, penjualan retail sedan pada tahun lalu baru mencapai 78,9 persen dibandingkan dengan kondisi normal. Pada 2019 penjualan sedan mencapai 6.791 unit, sedangkan tahun lalu 5.359 unit.
Kendati mengalami pertumbuhan tahunan paling kencang, mobil tipe 4x2, segmen dengan model yang paling banyak menikmati diskon PPnBM, belum juga pulih 100 persen pada 2021.
Mengolah data Gaikindo, penjualan tipe baru mencapai level pemulihan 85 persen. Pengiriman mobil 4x2 pada 2021 mencapai 484.037, sedangkan 2019 sebanyak 566.890 unit.
Baca Juga
Adapun di tengah upaya pemulihan segmen LCGC, sedan, dan 4x2, mobil 4x4 dan double cabin (4x2 dan 4x4) telah berada di zona positif. Penjualan model 4x4 sepanjang 2021 tumbuh 1 persen dibandingkan dengan periode sebelum pandemi Covid-19.
Sementara itu, double cabin menunjukan pertumbuhan lebih tinggi, di mana tahun lalu penjualannya naik 10 persen dibandingkan dengan 2019, atau menjadi 13.280 unit.
Pada periode yang sama, kendaraan niaga juga masih tertatih untuk pulih, utamanya bus. Pada 2021, penjualan bus hanya mencapai 41 persen dibandingkan dengan 2019, atau 1.491 unit.
Terkait truk, meski masih berada di zona merah, terbilang mencatatkan hasil lebih baik. Kendaraan logistik dengna berat 5 ton hingga lebih dari 24 ton ini pemulihannya telah mencapai 78 persen.
Data Gaikindo mencatat hanya kendaraan niaga model pikap yang telah tumbuh positif, di mana penjualan sepanjang 2021 naik 2 persen dibandingkan 2019, atau menjadi 137.696 unit.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan tahun ini pemulihan industri otomotif juga belum akan mencapai 100 persen. Dia berharap setidaknya volume penjualan dapat mencapai 900.000 unit atau sekitar 90 persen dari kondisi normal.
"Kita harapkan di tahun 2022, kita dapat menjual sekitar 900.000 unit," ujar Kukuh dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara daring, Kamis (16/12/2021).