Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Stop Jualan Mobil Bensin 2050, Toyota Ingatkan Satu Poin Penting

Pada 2050, pemerintah mengharapkan pemanfaatan EBT bisa mencapai 87 persen dan diikuti dengan tidak adanya penjualan mobil konvensional berbahan bakar fosil. Dengan demikian pada 2050, tidak akan ada lagi mobil bensin baru.
Mobil listrik Toyota C+ Pod. /Toyota
Mobil listrik Toyota C+ Pod. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai netral karbon pada 2060. Satu cara yang akan dilakukan adalah menghentikan penjualan kendaraan bermotor konvensional atau internal combustion engine (ICE) pada 2050. 

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengingatkan bahwa musuh bersama untuk mencapai target tersebut adalah emisi karbon. Oleh karena itu hal yang harus ditekan adalah emisi kendaraan dengan berbagai opsi teknologi. 

"Sekarang ICE juga sudah mulai diexercise sudah mulai teknologi berbahan bakar hidrogen untuk kurangi emisi, jadi jangan sampai misleading," kata Direktur Corporate Affairs TMMIN Bob Azam, dalam acara Toyota Media Gathering 2021 yang digelar secara virtual, Selasa (21/12/2021).

Adapun dalam menerapkan target nol emisi, pemerintah sudah menyiapkan lima prinsip utama. Beberapa poin itu adalah peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).

Pada 2050, pemerintah mengharapkan pemanfaatan EBT bisa mencapai 87 persen dan diikuti dengan tidak adanya penjualan mobil konvensional berbahan bakar fosil. Dengan demikian pada 2050, tidak akan ada lagi mobil bensin baru.

Sementara itu pada 2027, pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air sudah sebanyak 2 juta unit untuk mobil dan 13 juta unit untuk motor. Dengan demikian pada 2060, Indonesia diharapkan sudah bisa mencapai target zero emission.

Bob mengatakan netral karbon pada 2050 untuk kendaraan bermotor merupakan keniscayaan. Oleh karena itu penting untuk membuat peta jalan.

"Yang penting kalau sudah diterapkan tahun 2050, kembali lagi ke belakang kita membuat milestone setiap tahun apa yang sudah dilakukan dan siapa melalukan apa," kata Bob. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper