Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Hujan Hati-hati dengan Aquaplaning, Apa Itu dan Bagaimana Risiko Bagi Kendaraan?

Musim hujan datang, pengendara roda empat wajib berhati-hati dengan adanya aquaplaning, apa itu?
Pengemudi becak motor (bentor) menerjang hujan deras yang mengguyur Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (15/4/2021). Pemerintah Provinsi Gorotalo mengimbau warga untuk mengantisipasi potensi terjadinya badai Siklon Tropis Surigae yang menurut prediksi BMKG dapat menyebabkan gelombang tinggi mencapai satu hingga dua meter di perairan utara Gorontalo, serta potensi hujan lebat di sejumlah wilayah./ANTARA FOTO-Adiwinata Solihin
Pengemudi becak motor (bentor) menerjang hujan deras yang mengguyur Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (15/4/2021). Pemerintah Provinsi Gorotalo mengimbau warga untuk mengantisipasi potensi terjadinya badai Siklon Tropis Surigae yang menurut prediksi BMKG dapat menyebabkan gelombang tinggi mencapai satu hingga dua meter di perairan utara Gorontalo, serta potensi hujan lebat di sejumlah wilayah./ANTARA FOTO-Adiwinata Solihin

Bisnis.com, SOLO - Musim hujan terus mengguyur beberapa daerah di Indonesia.

Sebagian wilayah pun mengalami peningkatan curah hijan yang signifikan hingga mengakibatkan banjir.

Seiring dengan hadirnya musim penghujan di Indonesia, pengendara mobil perlu berhati-hati melintas di jalan raya.

Pengendara roda empat harus waspada dengan adanya aquaplaning.

Aquaplaning sendiri artinya kondisi saat tekanan air terakumulasi di depan ban mobil sehingga telapak ban akan terangkat atau tidak menempel pada permukaan jalan ketika melaluinya.

Kondisi ini banyak menyebabkan adanya kecelakaan kecelakaan saat hujan, karena pengemudi salah mengatisipasi keadaan.

Aquaplaning juga disebut sebagai blong karena ban mobil tak bisa mencengkeram dengan baik saat hujan.

Melansir dari pemberitaan Bisnis pada 1 Januari 2020, Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana menyarankan bahwa ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar.

Kalau pandangannya kurang, bantu dengan menyalakan lampu utama. Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung.

Kemudian saat melewati genangan air, antisipasi yang perlu dilakukan adalah mengangkat kaki dari pedal gas. Kemudian tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip.

Penyebab terjadinya aquaplaning

Mengutip laman suzuki.co.id, terdapat beberapa alasan terjadinya aquaplaning pada kendaraan roda empat.

Pertama, mobil lebih mudah untuk tergelincir ketika melewati genangan air yang cukup besar dan dalam. Sebab, ban akan kesulitan untuk mencengkeram medan jalan. Apalagi jika kondisi ban sudah tipis dan mulai gundul.

Ban yang telah tipis akan sulit memecah genangan air. Sehingga, ketika berada pada genangan air, disarankan untuk berhati-hati.

Selain karena medan jalan, aquaplaning juga dapat terjadi karena bobot dari kendaraan. Pasalnya, mobil yang ringan akan lebih mudah terangkat oleh genangan air.

Hal ini akan menyebabkan mobil tidak bisa mencengkram permukaan jalan yang dapat menyebabkan aquaplaning.

Apalagi jika mobil melaju dalam kecepatan tinggi saat hujan, hal ini dapat membuat mobil akan semakin mudah mengambang di atas air. Hal ini juga dapat menyebabkan mobil terjungkal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper