Bisnis.com, SOLO - Musim hujan terus mengguyur beberapa daerah di Indonesia.
Sebagian wilayah pun mengalami peningkatan curah hijan yang signifikan hingga mengakibatkan banjir.
Seiring dengan hadirnya musim penghujan di Indonesia, pengendara mobil perlu berhati-hati melintas di jalan raya.
Pengendara roda empat harus waspada dengan adanya aquaplaning.
Aquaplaning sendiri artinya kondisi saat tekanan air terakumulasi di depan ban mobil sehingga telapak ban akan terangkat atau tidak menempel pada permukaan jalan ketika melaluinya.
Kondisi ini banyak menyebabkan adanya kecelakaan kecelakaan saat hujan, karena pengemudi salah mengatisipasi keadaan.
Baca Juga
Aquaplaning juga disebut sebagai blong karena ban mobil tak bisa mencengkeram dengan baik saat hujan.
Melansir dari pemberitaan Bisnis pada 1 Januari 2020, Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana menyarankan bahwa ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar.
Kalau pandangannya kurang, bantu dengan menyalakan lampu utama. Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung.
Kemudian saat melewati genangan air, antisipasi yang perlu dilakukan adalah mengangkat kaki dari pedal gas. Kemudian tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip.
Penyebab terjadinya aquaplaning
Mengutip laman suzuki.co.id, terdapat beberapa alasan terjadinya aquaplaning pada kendaraan roda empat.
Pertama, mobil lebih mudah untuk tergelincir ketika melewati genangan air yang cukup besar dan dalam. Sebab, ban akan kesulitan untuk mencengkeram medan jalan. Apalagi jika kondisi ban sudah tipis dan mulai gundul.
Ban yang telah tipis akan sulit memecah genangan air. Sehingga, ketika berada pada genangan air, disarankan untuk berhati-hati.
Selain karena medan jalan, aquaplaning juga dapat terjadi karena bobot dari kendaraan. Pasalnya, mobil yang ringan akan lebih mudah terangkat oleh genangan air.
Hal ini akan menyebabkan mobil tidak bisa mencengkram permukaan jalan yang dapat menyebabkan aquaplaning.
Apalagi jika mobil melaju dalam kecepatan tinggi saat hujan, hal ini dapat membuat mobil akan semakin mudah mengambang di atas air. Hal ini juga dapat menyebabkan mobil terjungkal.