Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Diterpa Krisis Cip, Laba Bersih Toyota Global Tetap Melaju

Toyota Motor Corporation berencana memproduksi 850.000 dan 900.000 kendaraan di seluruh dunia pada November 2021.
Toyota Mirai, mobil berbahan bakar cell tengah menunggu pemeriksaan akhir di pabrik Toyota Motor Corp. di Aichi Prefecture, Jepang, 11 April 2019. REUTERS/Joe White
Toyota Mirai, mobil berbahan bakar cell tengah menunggu pemeriksaan akhir di pabrik Toyota Motor Corp. di Aichi Prefecture, Jepang, 11 April 2019. REUTERS/Joe White

Bisnis.com, JAKARTA – Toyota Motor Corporation mencatatkan laju peningkatan laba bersih sebesar 33 persen pada kuartal III/2021, meski ada pengurangan produksi akibat krisis pasokan semikonduktor atau cip.

Berdasarkan laporan resmi Toyota, dikutip pada Sabtu (6/11/2021), laba bersih Toyota global mencapai 626,6 miliar yen atau setara US$5,1 miliar secara tahunan. Jumlah itu naik 33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 470.525 miliar yen.

Sementara itu, laba operasional Toyota naik 48 persen secara tahunan dari 506,0 miliar yen pada September 2020, menjadi 749,9 miliar yen pada periode yang sama tahun ini.

Dari sisi pendapatan, Toyota mampu mempertahankan pertumbuhan sebesar 11,4 persen menjadi 7,55 triliun yen atau setara US$67,62 miliar. Capaian ini terjadi bahkan saat penjualan ritel global turun 0,5 persen menjadi 2,51 juta unit.

CFO Toyota Motor Corporation Kenta Kon mengatakan pengendalian biaya, manajemen investasi dan kekuatan penetapan harga membuat perusahaan mampu mempertahankan laba, meski dikelilingi oleh krisis cip yang membuat mereka terpaksa mengurangi produksi.

“Volume produksi menurun secara global, tetapi pemasok, pabrik, dan dealer kami berupaya keras untuk memasok mobil sebanyak mungkin,” kata Kenta Kon dalam keterangan tertulis.

Kenta berharap produksi Toyota dapat kembali bangkit secara bertahap mulai Desember 2021 dan berlanjut hingga tahun depan setelah krisis mereda. Namun, menurutnya, masih ada ketidakpastian tentang pasokan serta sejumlah gangguan kecil lainnya.

“Risiko [memang] jauh lebih kecil. Namun, kami tidak berada di tempat untuk mengatakan bahwa risikonya nol,” ujarnya.

Toyota Motor Corporation berencana memproduksi 850.000 dan 900.000 kendaraan di seluruh dunia pada November 2021. Jumlah ini terkoreksi 15 persen dari rencana sebelumnya, yang ingin memproduksi 1 juta unit pada bulan ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler