Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bengkel Resmi Honda Disebut Curang, AHM Mengaku Tidak Tahu

Akun instagram bernama Romansasupirtruck mengambil tangkapan layar komentar Facebook yang menerangkan dugaan kecurangan atau skandal servis yang terjadi di bengkel resmi PT AHM, Astra Honda Authorized Service (AHASS).
Bengkel AHASS. /Bisnis.com
Bengkel AHASS. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Honda Motor (AHM) mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait komplain masyarakat di media sosial mengenai dugaan kecurangan yang terjadi di bengkel resmi motor Honda.

Adapun, perseroan baru-baru mendapat komentar yang cukup pendas dari masyarakat melalui media sosial Instagram. Akun instagram bernama Romansasupirtruck mengambil tangkapan layar komentar Facebook yang menerangkan dugaan kecurangan atau skandal servis yang terjadi di bengkel resmi PT AHM, Astra Honda Authorized Service (AHASS).

"Saya pernah PKL di AHASS dalam rangka pelatihan dari dinas. Ternyata saya baru tahu bahwa setiap konsumen yang servis dan ganti oli, para mekanik tidak menuangkan semua olinya. Mereka bahkan dapat mengumpulkan 4 hingga 5 botol dan dijual kembali ke salah satu mekanik," papar akun Facebook bernama adabedoy.

Namun dalam unggahan tersebut, tidak dijelaskan lokasi bengkel resmi motor Honda yang diduga melakukan kecurangan. 

Akun ini pun menambahkan AHASS juga bertanggung jawab atas banyaknya tagihan pelanggan dalam melakukan servis berkala.

Pelanggan kerap diminta mengganti spare part lantaran pihak AHASS memiliki target penjualan. Hal ini menyebabkan spare part sering diganti sebelum habis masa pakainya.

Unggahan tersebut pun mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet. Banyak yang menceritakan pengalaman serupa dan tidak sedikit yang membela bengkel resmi motor Honda. 

Akun aan_ae91 menilai bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh oknum. Namun hal ini berakibat pada semua bengkel AHASS. "Cuma oknum sih, tapi dampaknya AHASS kena semua," tulisnya.

Saat Bisnis meminta tanggapan AHM, General Manager Corporate Communication Ahmad Muhibbuddin mengatakan perusahaan tidak mengetahui secara jelas mengenai kejadian tersebut. Dia justru berharap awak media dapat menelusrii lebih lanjut terkait siapa dan keluhan lebih detai kepada awak media.

"Saya kan tidak tahu kejadiannya di mana dan kapan. Penting buat publik tahu di mana kejadiannya kapan, agar valid berita yang disajikan," ujarnya, Selasa (26/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper