Bisnis.com, JAKARTA – Manuver sering diartikan sebagai reaksi pengemudi ketika melakukan tindakan seperti zig-zag, selap selip, pengereman mendadak, berbelok, dan kondisi khusus lainnya.
Namun, terkadang hal ini tak mudah dilakukan di berbagai kondisi. Bahkan, sering menyebabkan kecelakaan fatal yang merugikan pengemudi dan pengguna jalan lain.
Head People Development Department – Customer Satisfaction & Value Chain PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Ben Faqih menjelaskan dalam berkendara, selama ni pengemudi dihadapkan pada kondisi yang cenderung nyaman, dan tidak memperhitungkan resiko bahaya. Hal ini terkadang dapat menurunkan tingkat kewaspadaan dan ketidaksiapan dalam mengantisipasi.
"Untuk mengantisipasi hal ini, pengendara membutuhkan skill dalam mengontrol kendaraan dan menguasai emosi secara benar dan tepat," sebutnya dalam siaran pers ADM, Sabtu (23/10/2021).
Dia menjelaskan manuver dibagi menjadi 2 kategori, yaitu manuver ekstrim, dan manuver aman. Manuver ekstrim dapat berdampak buruk ketika pengemudi tidak dapat mengontrol kendaraannya dan berujung terjadinya selip, sedangkan manuver aman yaitu pengemudi selalu dalam kontrol emosi yang stabil dan dengan penuh tanggung jawab.
Dia memaparkan berikut ini adalah 4 hal utama dalam mendukung manuver aman, yaitu operational (driving technic), seat position (ergonomis & dinamis), pergerakan/kecepatan (lingkungan), dan track area (lurus, jumping, dan tikungan).
Baca Juga
Pada sisi operational (driving technic), merupakan dasar/cara seseorang mengemudi dan paham dalam melakukan operasional pada kendaraannya secara benar.
Ketika berada pada posisi ini, pengemudi biasanya selalu melakukan deselerasi atau cover brake di situasi yang mengharuskan pengemudi bermanuver secara halus yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan kendaraan.
Ada lagi dari sisi seat position (ergonomis & dinamis) ketika kendaraan bermanuver. Dia menyampaikan pengemudi harus dapat memastikan posisi duduk pengemudi sudah benar lewat 3C (control, communication, comfort) seperti punggung menempel di sandaran jok, posisi tangan terhadap stir kemudi, dan lainnya. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan kendaraan ketika melakukan manuver di situasi mendadak.
Pergerakan atau kecepatan yang selaras dengan kondisi lalu lintas di sekitar sangat penting untuk menghindari resiko kecelakaan tabrakan depan dan belakang. Pengemudi pun harus selalu patuhi aturan kecepatan sesuai dengan rambu lalu lintas dan tentukan lajurnya dengan benar.
Track area, yakni menyadari bahwa lebar jalan rata-rata berkisar 3 meter hingga 3,5 meter tergantung jenis dan kelas jalanannya. Pada jenis jalanan tertentu, umumnya dapat dirasakan kendaraan bergerak dinamis dan dapat dirasakan kondisi kendaraan seperti, roll, pitch, yaw, bounch akibat jalan yang licin dan bergelombang, serta terpaan angin maupun tenaga mesin kendaraan.
Pastikan kendaraan tetap berada di jalurnya, dan apabila akan mendahului pastikan pengemudi melakukannya dengan memperhatikan rambu-rambu yang memperbolehkan, serta blind spot yang kecil.
“Manuver harus dailakukan secara aman dan tepat. Semoga dapat memiliki pemahaman lebih baik, dan dapat menerapkan teknik bermanuver yang aman dan nyaman bagi keselamatan diri sendiri, keluarga, dan orang lain di sekitar kita”, ujar Ben Faqih.