Bisnis.com, JAKARTA — Setelah sebulan PPKM Jawa–Bali, dealer otomotif di Indonesia mulai kembali percaya diri. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) sudah menyentuh level normal sebelum pandemi atau 83.319 unit.
Sebagaimana diketahui, sebelum pandemi Covid-19, volume pengiriman roda empat dan lebih ke dealer setiap tahun sekitar 1 juta unit. Artinya rata-rata satu bulan terjadi pengiriman sekitar 80.000–90.000 unit.
Adapun penjualan pabrik ke dealer, pada Juli 2021 sempat anjlok ke level 66.000an. Hal ini seiring dengan pembatasan aktivitas di pabrik yang membuat volume produksi ikut merosot.
Sementara itu, secara akumulasi, suplai ke dealer tahun ini, hingga Agustus, telah mencapai 543.424 unit. Artinya, volume pengiriman pada tahun lalu, yakni 532.407 unit telah terlampaui.
Lebih rinci, Astra masih mendominasi dengan kontribusi 56,1 persen terhadap total penjualan nasional. Toyota, Daihatsu, dan Isuzu, masing-masing, membukukan 29,978 unit, 14.408 unit, dan 2,285 unit. Secara akumulasi, ketiga merek, masing-masing, melaporkan pengiriman ke dealer sebanyak 174.494 unit, 98.519 unit, dan 16.185 unit.
Sementara itu, penjualan non-Astra per Agustus 2021 mencapai 36.590 unit. Merek non-Astra didominasi Mitsubishi membukukan 13.720 unit, Honda 7.337 unit, Suzuki 10.021 unit, dan Nissan 375 unit. Secara akumulasi, penjualan mobil tersebut masing-masing tercatat 89.193 unit, 64.848 unit, 58.370 unit, dan 1.386 unit.
Belum lama ini, Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan pertumbuhan ekonomi sudah mulai tampak membaik. Hal ini mendorong pula kepercayaan masyarakat dalam pembelian mobil. Tahun depan, dia tak menampik kondisi pandemi dapat lebih terkendali sehingga mendorong pembelian mobil lebih kuat.
"Kami tentu berharap [tahun depan kembali ke 1 juta unit]. Angka pertumbuhan ekonomi juga sangat berperan terhadap penjualan kendaraan bermotor," sebutnya kepada Bisnis.