Bisnis.com, JAKARTA – Genap 4 tahun merek mobil asal China, Wuling, menjejakkan kakinya di Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, merek ini telah menggelontorkan triliunan investasi hingga menghadirkan produk berinovasi.
PT SGMW Motor Indonesia, agen pemegang merek (APM) Wuling di Indonesia, memilih pendekatan jangka panjang untuk menggarap pasar otomotif di Indonesia. Hal ini direalisasikan perusahaan dengan menggelontorkan investasi senilai US$700 juta atau setara Rp9,3 triliun pada 2017, untuk membangun pabrik seluas 60 hektar di Cikarang, Jawa Barat.
Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, saat peresmian pabrik Wuling di Indonesia pada 11 Juli 2017, mengapresiasi cepatnya pembangunan pabrik, yang selesai dalam kurang dari dua tahun tersebut. Peletakan batu pertama diketahui berlangsung pada Agustus 2015.
Pabrik Wuling di Indonesia memiliki kapasitas produksi 120.000 per tahun. Dari sinilah, model-model berjenis multi purposes vehicle (MPV) hingga sport utility vehicle (SUV) dari perusahaan mulai menyemarakkan pasar otomotif Tanah Air.
Mobil pertama yang ditawarkan Wuling adalah Confero S, yang dipamerkan perdana dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016. Saat itu, statusnya baru sebagai pajangan dengan nama Wuling Hongguang.
Berselang satu tahun, tepatnya pada GIIAS 2017 di ICE BSD City, Tangerang Banten, mobil tersebut beralih nama menjadi Wuling Confero S. Mobil hasil produksi dalam negeri ini hadir meramaikan pasar MPV berkapasitas 7-8 penumpang.
Baca Juga
Han Dehong, Assistant of President Wuling Motors, mengatakan seri Confero merupakan penanda kehadiran Wuling di Indonesia. Menurutnya, Confero menjadi pembuka jalan bagi perusahaan dalam mengarungi ketatnya persaingan MPV di Indonesia. Confero saat ini memiliki harga jual Rp146,3 juta hingga Rp191,3 juta dengan diskon PPnBM.
“MPV pertama ini sangatlah bernilai karena menjadi pembuka jalan bagi kami untuk terus menyajikan inovasi dalam hal produk maupun layanan,” tutur Han Dehong, dalam peluncuran Confero S generasi terbaru, 10 Maret 2021.
Berdasarkan data Gaikindo, MPV merupakan segmen paling subur sepanjang tahun lalu. Dari total 690.176 unit kendaraan yang diproduksi pada 2020, model ini tercatat menguasai pangsa pasar 47,7 persen atau sekitar 330.000 unit.
Sementara dari sisi penjualan, MPV masih menjadi yang terdepan dengan capaian 276.034 unit dari total pasar 532.407 unit pada tahun lalu. Artinya, segmen ini menguasai pangsa pasar otomotif di Indonesia lebih dari 50 persen.
Dengan ceruk pasar yang besar, Wuling lantas meluncurkan model MPV lainnya, yakni Cortez yang dijual di rentang harga Rp213 juta hingga Rp294 juta. Selain MPV, perusahaan juga memiliki lini produk SUV lewat model Almaz dan kendaraan komersial Wuling Formo.
HADIRKAN INOVASI
Memasuki tahun ke-4 di Indonesia, Wuling menyatakan bakal menjadi perusahaan otomotif, yang berlandaskan inovasi guna memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat. Wujud inovasi itu hadir dalam produk terbaru yang dirilis perusahaan baru-baru ini.
Dalam perayaan hari jadi perusahaan, Wuling mempertegas hal tersebut lewat tema bertajuk "Inovasi Bersama Indonesia". “Ini sebagai perwujudan semangat Wuling untuk terus menyajikan inovasi bersama Indonesia, baik dari segi produk maupun layanan,” kata Han Dehong.
Inovasi yang dijanjikan Wuling mewujud dalam sejumlah fitur yang disematkan pada tiap produknya. Misalnya, perusahaan menyematkan mesin turbo pertama kali di model Almaz dan Cortez pada 2019, dan dilanjutkan untuk seri Almaz RS pada tahun ini.
Wuling pada 2021 juga telah mengaplikasikan perintah suara cerdas berbahasa Indonesia pertama, yakni Wuling Indonesia Command (WIND) yang disematkan pada Almaz dan Almaz RS. Ada pula fitur Wuling Interconnected Smart Ecosystem (WISE) yang merupakan perpaduan dari Internet of Vehicle (IoV) dan Advanced Driving Assistance System (ADAS).
Kehadiran inovasi tersebut akhirnya bermuara pada peningkatan penjualan. Gaikindo mencatat, realisasi penjualan dari pabrik ke dealer atau wholesales Wuling mencapai 10.973 unit, memosisikannya sebagai merek ke-8 terlaris di Indonesia pada semester I/2021.
Dengan volume itu, Wuling menguasai pangsa 2,8 persen dari total wholesales nasional sebanyak 393.469 unit. Kinerja tersebut naik 493,8 persen dibandingkan 2020 yang membukukan 1.848 unit. Capaian ini terlihat signifikan karena pada tahun lalu, aktivitas produksi dan penjualan industri otomotif sempat mandek akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, pada periode yang sama, penjualan ritel Wuling tercatat sebanyak 10.187 unit dengan pangsa pasar 2,6 persen dari jumlah volume nasional yang mencapai 387,827 unit. Penjualan ritel pada semester I/2021 ini tercatat naik 114,5 persen secara tahunan.
Penjualan ritel dan wholesales Wuling pada tahun ini tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun 2019, atau saat pandemi Covid-19 belum melanda Indonesia. Pada paruh pertama 2019, wholesales Wuling tercatat 7.767 unit, sedangkan penjualan ritel sebanyak 8.825 unit.