Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Thailand Tangguhkan Produksi, Minim Pasokan Suku Cadang

Toyota memiliki kapasitas produksi di Thailand sebesar 550.000 kendaraan per tahun.
Toyota Mirai, mobil berbahan bakar cell tengah menunggu pemeriksaan akhir di pabrik Toyota Motor Corp. di Aichi Prefecture, Jepang, 11 April 2019. /Reuters-Joe White
Toyota Mirai, mobil berbahan bakar cell tengah menunggu pemeriksaan akhir di pabrik Toyota Motor Corp. di Aichi Prefecture, Jepang, 11 April 2019. /Reuters-Joe White

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil Jepang Toyota Motor Corp sejak awal pekan ini telah menangguhkan produksi kendaraan di tiga pabriknya di Thailand karena kekurangan suku cadang, kata perusahaan itu pada Kamis waktu setempat.

Toyota Motors Thailand untuk sementara menangguhkan produksi kendaraan di Pabrik Ban Pho pada hari Selasa (20/7/2021), dan di Pabrik Samrong dan Gateway pada hari Rabu (21/7/2021), kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Reuters, mengutip Antara, Jumat (23/7/2021).

Toyota memiliki kapasitas produksi di Thailand sebesar 550.000 kendaraan per tahun, menurut situsnya.

"Operasi produksi untuk minggu depan akan ditentukan pada tahap selanjutnya," kata pernyataan itu, yang menambahkan bahwa penangguhan saat ini berlaku hingga Jumat ini.

Penutupan pabrik di Thailand karena kekurangan suku cadang yang disebabkan oleh pandemi.

Sebuah pabrik Toyota di Prefektur Aichi Jepang juga akan menangguhkan produksi pada 29-30 Juli dan 2-4 Agustus karena kekurangan suku cadang.

Penangguhan di Thailand pertama kali dilaporkan oleh Nikkei Asia. Serangkaian kluster virus corona di antara pabrik-pabrik Thailand pada Juni telah menimbulkan kekhawatiran bagi sektor ekspor negara itu.

Thailand adalah pusat perakitan dan ekspor mobil terbesar keempat di Asia untuk beberapa pembuat mobil terbesar di dunia seperti Honda dan Great Wall Motor China.

Industri ini menyumbang sekitar 10 persen dari PDB dan pekerjaan manufaktur Thailand.

Ekspor mobil juga menjadi titik terang bagi Thailand ketika mencoba untuk memulai kembali sektor pariwisata yang dilanda pandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper