Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Bakal Punya Jalan Raya Pengisi Daya Mobil Listrik, Simak Cara Kerjanya

Proyek jalan raya pengisi daya ini menjadi salah satu terobosan dalam hal teknologi pengisian daya sepeda motor atau mobil listrik baterai.
Stasiun supercahrger Tesla di China. /ANTARA-twitter@JayInShanghai
Stasiun supercahrger Tesla di China. /ANTARA-twitter@JayInShanghai

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat tengah mengerjakan proyek yang kemungkinan akan mempercepat era kendaraan listrik. Departemen Transportasi Indiana dan Universitas Purdue di negara tersebut menggarap proyek jalan pengisi daya mobil listrik lintas negara.

Proyek jalan raya pengisi daya ini menjadi salah satu terobosan dalam hal teknologi pengisian daya sepeda motor atau mobil listrik baterai.

Mengutip Tempo,  Jumat (23/7/2021), dalam pembuatan jalan tersebut Departemen Transportasi dan Purdue bekerjasama dengan perusahaan Jerman, Magment, untuk membuat semen magnet yang disebut magment.

Bahan semen ini akan diuji coba apakah bisa mengisi daya kendaraan listrik yang bergerak lebih dari 200 kilowatt.

Berdasarkan penjelasan Magment, semen magnet ini diisi dengan partikel magnetik yang memiliki efisiensi transmisi nirkabel hingga 95 persen.

Kemudian pengisian daya listrik dapat dilakukan di semua kondisi cuaca. Semen magment ini memiliki konduktivitas termal yang tinggi.

Adapun dua fase pertama dari eksperimen jalan raya pengisi daya mobil listrik ini akan membuat Program Penelitian Transportasi bersama Purdue. Penelitian ini akan menguji, menganalisa, dan mengoptimalisasi semen khusus tersebut di laboratorium untuk melakukan verifikasi fungsinya.

Jika penelitian ini berhasil, maka Departemen Transportasi akan membangun proyek percontohan jalan magnet pengisi daya mobil listrik sepanjang seperempat mil (atau sekitar 400 meter) di lokasi yang masih dirahasiakan.

Ruas jalan magment lainnya akan digarap jika proyek jalan raya pengisi daya pertama tersebut berhasil.

Departemen Transportasi India dan Universitas Purdue bukan yang pertama dalam pengembangan jalan raya pejgisi daya mobil listrik ini. Sebelumnya, IPT Prime Jerman dan Universitas Stanford telah melakukan penelitian serupa setidaknya 20 tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, selain harga satu kendala transisi kendaraan mesin konvensional ke tenaga listrik adalah infrastruktur pengisian daya. Tidak seperti mesin bensin, jumlah stasiun pengisi daya mobil listrik terbilang terbatas. Hal ini membuat penggunanya kesulitan apabila harus menempuh perjalanan jauh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper