Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daihatsu Punya Mobil Ramah Disabilitas, Cocok untuk Pasar Indonesia?  

Mobil Daihatsu ini memiliki keunggulan kursi pengemudi yang dapat berputar dan naik turun, sehingga ramah disabilitas.
Daihatsu Thor edisi Seat Lift. /Daihatsu
Daihatsu Thor edisi Seat Lift. /Daihatsu

Bisnis.com, JAKARTA — Daihatsu Motor Co menghadirkan penyegaran terhadap Thor edisi Seat Lift, yang ramah untuk penumpang berkebutuhan khusus.

Dalam keterangan resminya, Selasa (6/7/2021), Daihatsu Thor edisi Seat Lift resmi diluncurkan secara nasional pada 7 Juni 2021 di Jepang.

Daihatsu Thor edisi Seat Lift merupakan penambahan line up welfare vehicles, yang bersahabat bagi penumpang berkebutuhan khusus, mulai dari penyandang disabilitas hingga orang lanjut usia (lansia), agar dapat mempermudah mereka masuk dan keluar kendaraan.

Pada edisi Seat Lift ini, Daihatsu Thor memiliki fitur kursi penumpang depan yang dapat berotasi menuju arah keluar dan turun ke bawah.

Fitur tersebut dapat dioperasikan dengan wireless remote control guna mengurangi beban penumpang, serta orang yang membantu penumpang berkebutuhan khusus saat masuk atau keluar dari kendaraan.

Daihatsu Thor memiliki dimensi ukuran bodi yang kecil, dengan kabin interior yang luas, dan posisi bangku penumpang yang cocok untuk digunakan dalam berbagai situasi.

Thor tercatat telah mengalami perubahan desain pada sisi eksterior dan interior pada September 2020, dengan peningkatan fungsi keselamatan dan keamanan bagi penggunanya.

Sementara itu, terkait dengan potensi mobil ini dipasarkan lebih luas, Daihatsu Jepang melalui risetnya menunjukkan bahwa produk mereka memiliki pangsa pasar tertinggi dan mendapat apresiasi luas dari pelanggan di Jepang.

Hal itu mencakup permintaan terhadap welfare vehicles, seperti kendaraan yang memudahkan akses pengguna kursi roda, seat lift vehicles, dan turn seat vehicles.

Di Indonesia, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018 menyebutkan ada 14,2 persen penduduk Indonesia yang menyandang disabilitas atau sekitar 30,38 juta jiwa.

Namun, data tersebut masih bersifat survei. Sampai saat ini, urusan pendataan penduduk disabilitas masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung terselesaikan. Akibatnya, layanan jaminan sosial, sering tidak mengenai target karena persoalan data. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper