Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 5,8 juta kendaraan listrik terjual di China hingga akhir Mei 2021. Angka tersebut merupakan lebih kurang separuh penjualan secara global.
Menurut data yang dirilis oleh Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM), penjualan kendaraan listrik atau mobil energi baru mencapai 950.000 unit dalam lima bulan pertama 2021 atau 2,2 kali lipat dari periode yang sama 2020.
Mengutip Tempo, Selasa (22/6/2021), CAAM menyampaikannya dalam forum industri China Auto Forum 2021 yang berlangsung di Shanghai akhir pekan lalu.
Xinhua merilis, data CAAM menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pasar kendaraan listrik mencapai 8,7 persen, mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat.
Pada April 2021, telah dibangun 65.000 stasiun pengisian, 644 stasiun pertukaran daya, dan 1,87 juta tiang pengisian secara nasional untuk menggenjot penggunaan kendaraan listrik. Infrastruktur itu terdapat di 176 kota dan lebih dari 50.000 km jalan raya.
CAAM memperkirakan tingkat pertumbuhan produksi dan penjualan kendaraan listrik atau mobil energi baru dalam lima tahun ke depan akan tetap di atas 40 persen.
CAAM juga memperkirakan penjualan mobil dengan energi terbarukan, termasuk kendaraan listrik baterai, hibrida plug-in dan sel bahan bakar hidrogen, bisa mencapai 1,9 juta unit tahun ini dan 2,7 juta unit pada 2022.
Adapun China telah lama menjadi pasar terbesar mobil listrik di dunia. Sejumlah merek pun telah mendirikan pabrik di China, seperti satu pionir mobil listirk, yakni Tesla.
Pembuat mobil energi terbarukan, seperti Tesla Inc, Nio Inc, Xpeng Inc dan BYD juga telah memperluas kapasitas produksi di China. Hal ini juga didorong oleh promosi pemerintah tentang kendaraan yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi polusi.