Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data yang menyebutkan total penjualan mobil sepanjang 1972 sampai dengan 2020 mencapai 19,907 juta unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan bahwa selama periode tersebut industri otomotif dalam negeri mengalami pasang-surut. Kondisi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari politik hingga ekonomi.
“Turun naik [penjualan] ada penyebab-penyebab utamanya, semisal pada tahun 1998 dan tahun 2010, begitupun dengan kejadian lainnya,” ujar Jongkie dalam webinar bertajuk Sektor Otomotif Nasional: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang, Kamis (10/6/2021).
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil pada 1972 dimulai di angka 35.000 unit. Lambat laun, penjualan merangkak naik hingga menyentuh 103.000 unit pada 1979.
Memasuki medio 80-an, penjualan kendaraan roda empat atau lebih di Tanah Air mulai menyentuh angka sekitar 200.000 unit. Tetapi, tren itu mengalami fluktuasi hingga akhirnya mampu menembus 300.000 unit pada 1994.
Momen kebangkitan industri otomotif nasional saat itu rupanya tidak berlangsung lama. Gejolak politik yang terjadi pada 1998 membuat penjualan mobil ambruk. Gaikindo mencatat, saat itu industri otomotif hanya mampu melego sekitar 58.000 unit.
Baca Juga
Selang setahun, penjualan mobil kembali pulih menjadi 94.000 unit. Kinerja positif itu berlanjut sampai dengan tahun 2005 dengan catatan penjualan 534.000 unit, dan mencapai performa terbaiknya pada 2013.
“Puncaknya itu terjadi pada 2013, di mana kami berhasil menjual lebih kurang 1,3 juta unit kendaraan di dalam negeri,” ujar Jongkie.
Namun, keterpurukan industri otomotif dalam negeri kembali terjadi pada tahun lalu ketika pandemi Covid-19 melanda hampir semua negara di dunia.
Gaikindo mencatat bahwa penjualan ritel mobil sepanjang 2020 anjlok 44,7 persen menjadi hanya 578.327 unit. Capaian ini masih sedikit lebih baik dibandingkan dengan pasokan dari pabrikan ke dealer (wholesales).
Data itu menjelaskan penjualan mobil sepanjang 2020 sebanyak 578.327 unit adapun pada tahun tahun sebelumnya mencapai 1.045.717 unit. Pandemi Covid-19 membuat industri otomotif kehilangan angka penjualan 467.390 unit (-44,7 persen).