Bisnis.com, JAKARTA — Popularitas Toyota Raize yang terus menanjak membuat PT Toyota Astra Motor (TAM) melanjutkan peluncuran SUV kompak berkapasitas lima kursi tersebut ke kota-kota besar di Indonesia.
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director TAM, menuturkan bahwa peluncuran regional tersebut akan berlangsung di Semarang, Medan, Palembang, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan lain-lain.
Peluncuran secara regional tersebut rencananya dilakukan secara daring maupun luring, seperti displai publik, customer gathering, kumpul media, serta uji kendara mobil Toyota Raize.
“Kami berharap dengan diadakannya kegiatan regional launching ini, maka pelanggan di kota lain selain Jakarta pun juga bisa mengeksplorasi secara langsung kendaraan compact SUV terbaru dari Toyota ini,” kata Anton, Senin (24/5/2021).
Anton menuturkan setelah diluncurkan pada 30 April 2021, Toyota Raize telah mencatatkan surat pemesanan kendaraan atau SPK sebanyak 2.914 unit hingga 20 Mei. Jumlah ini, bahkan telah melampaui target bulanan yang dipasang TAM, yakni 2.000 unit per bulan.
Raize ditawarkan dalam delapan varian dengan harga mulai Rp219,9 juta hingga Rp265,9 juta. Mobil ini merupakan salah satu model yang mendapatkan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang berlaku mulai 1 Maret 2021.
Di Indonesia, produk kembaran Daihatsu Rocky ini akan mengisi segmen entry level SUV, berhadapan dengan sejumlah model seperti Kia Sonet dan Nissan Magnite.
Mobil SUV kompak berkapasitas lima penumpang ini diproduksi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Mobil ini mendapatkan insentif pajak pembelian atas barang mewah atau PPnBM.
Toyota Raize diketahui hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu 1.0 turbo dan 1.2 nonturbo. Namun, untuk saat ini, produk yang tersedia untuk konsumen adalah tipe 1.0 turbo, sedangkan varian 1.2 non turbo hadir pada semester kedua tahun ini.
Sebagai gambaran, varian paling rendah mesin 1.000 cc turbo, tanpa PPnBM dijual dengan harga Rp219,9 juta, sedangkan harga normal mobil ini adalah Rp236,8 juta. Namun, pada Juni potongan harga berkat insentif PPnBM akan berkurang.
