Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata, Isi daya kendaraan listrik di RI Termasuk yang Termurah

Dengan tarif pengisian daya yang relatif murah, pengisian, biaya energi kendaraan listrik menjadi lebih hemat hingga empat kali lipat dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil.
Polisi Patroli dan Pengawalan (Patwal) di kantor Gubernur Jawa Barat dengan mobil listrik Hyundai Kona. /Bisnis.com-Pemprov Jabar
Polisi Patroli dan Pengawalan (Patwal) di kantor Gubernur Jawa Barat dengan mobil listrik Hyundai Kona. /Bisnis.com-Pemprov Jabar

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut tarif mengisi ulang daya kendaraan listrik di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di dunia.

Tarif isi daya kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mengacu pada kategori layanan khusus yakni sebesar Rp1.644,5 sampai dengan Rp2.466,7 rupiah per kWh. Harga ini hanya lebih mahal bila dibandingkan dengan China.  

"Tarif isi daya listrik KBLBB (kendaraan bermotor listrik berbasis baterai) di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia," ujar Menteri Arifin dalam acara peluncuran Grab Langkah Hijau secara virtual belum lama ini. 

Arifin menyebut dengan tarif yang relatif murah tersebut, pengisian daya kendaraan listrik menjadi lebih hemat hingga empat kali lipat dibandingkan dengan kendaraan konvensional tipe tertentu yang masih menggunakan bahan bakar fosil.

Lebih lanjut Arifin mengatakan berbagai regulasi dan insentif yang dikeluarkan oleh pemerintah bertujuan agar masyarakat segera beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Dia mengatakan bahwa pemerintah juga terus mendorong komitmen penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di lingkungan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN dan swasta.

"Indonesia terus bergerak menuju era KBLBB. komitmen tersebut diwujudnyatakan dengan mulai digunakannya kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di beberapa Kementerian/lembaga serta pemerintah daerah," kata Arifin.

Dalam paparan yang ditampilkan pada kesempatan berbeda beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa penggunaan mobil listrik di lingkungan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan swasta hingga 2025 diproyeksi mencapai 19.220 unit. 

Sementara penggunaan motor listrik diproyeksi mencapai 757.139 unit dan penggunaan bus listrik mencapai 10.227 unit.

Adapun sebelumnya, Kementerian Perindustri mengatakan bahwa pada 2025 Indonesia akan memiliki kemampuan produksi 2 juta unit kendaraan listrik. Target itu terdiri dari 400.000 unit roda empat dan 1,76 juta unit roda dua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper