Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manisnya PPnBM Nol Persen Mulai Terasa

Toyota Astra Motor mengklaim mendapatkan respons positif dari masyarakat begitu adanya pengumuman kebijakan PPnBM nol persen.
Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di BSD, Tangerang, Banten. /Jibiphoto-Rahmatullah
Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di BSD, Tangerang, Banten. /Jibiphoto-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri otomotif mengklaim sudah merasakan manisnya kebijakan PPnBM nol persen terhadap mobil tertentu. 

“Kebijakan ini tentunya membuat kami para pelaku industri sangat percaya diri untuk menaikkan penjualan dari model-model yang mendapatkan insentif,” ungkap Vice President PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto melalu siaran pers, Jumat (5/3/2021).

Menurut Henry, setelah diumumkannya kebijakan insentif PPnBM oleh pemerintah, pihaknya melihat respons positif dari masyarakat.

"Tentunya kami akan mendukung dan berupaya berkontribusi pada target pemerintah untuk peningkatan penjualan hingga 82.000 unit," ujarnya.

Bussiness Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy juga mengemukakan dampak diumumkannya kebijakan PPnBM untuk kendaraan langsung dirasakan pelaku industri.

Misalnya terjadi peningkatan permintaan hingga 50 persen dibandingkan bulan lalu pada periode yang sama.

Honda sendiri menargetkan mampu mempertahankan market share sebesar 14 persen. Yusak menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan seperti ini, karena bisa memajukan perekonomian melalui industri otomotif.

"Ini juga menjadi tantangan bagi industri untuk mampu memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Jadi kami terus memonitor supaya suplai produk kendaraan bisa mengikuti permintaan," katanya.

Adapun Kementerian Perindutrian mendorong pelaku industri otomotif untuk turut menyukseskan program insentif PPnBM sehingga dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat.

Program relaksasi PPnBM ditargetkan untuk meningkatkan daya beli dari masyarakat dan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

“Tentu kami dari pemerintah menginginkan program ini dapat berjalan baik, tepat sasaran dan sesuai target. Karenanya butuh dukungan kuat dari para pelaku industri otomotif itu sendiri dalam implementasinya,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menperin berharap, para distributor utama yang telah mendaftarkan produknya dapat melakukan fungsi imbauan, controlling, serta supervisi kepada diler, agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan atau ekspektasi konsumen.

Dengan demikian, program ini dapat meningkatkan animo masyarakat secara nyata untuk membeli kendaraan baru.

Berdasarkan Ketetapan Menteri Perindustrian nomor 169 tahun 2021, terdapat 21 jenis tipe kendaraan dari enam pabrikan yang ditetapkan mendapatkan pembebasan PPnBM dengan skema dan jangka waktu tertentu.

Penetapan 21 jenis tipe kendaraan dilakukan setelah produsen kendaraan menyampaikan dokumen komitmen pemenuhan persyaratan pembelian komponen lokal minimum 70 persen, dan kesanggupan untuk dilakukan proses verifikasi pemenuhan persyaratan tersebut dengan melibatkan surveyor independen.

Agus menambahkan, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Saat ini ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp99,17 triliun. Secara keseluruhan memiliki kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun.

Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja langsung sebesar 38.390 orang dan terdapat lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasokan industri tersebut.

“Dengan terus mengupayakan program PPnBM kendaraan berjalan baik, diharapkan produksi dan penjualan pada sektor tersebut kembali pulih dan sektor tersebut mampu memberikan kontribusi positif pada perekonomian, serta memberi jumpstart pada perekonomian,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper