Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Bebas PPnBM, Warganet Ada yang Terkagum Sampai 'Monangis'

Namun rupanya, berdasarkan pantauan media sosial Twitter, kebijakan ini tidak serta merta disambut positif. Ada warganet yang menyambut baik keputusan ini, tetapi tidak sedikit juga yang merespon dengan nada miring.
Ilustrasi satu komponen mobil. /Istimewa
Ilustrasi satu komponen mobil. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akan membebaskan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor pada Maret-Mei 2021 dengan tujuan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam masa pandemi Covid-19.

Selanjutnya secara bertahap, PPnBM akan direlaksasi hingga November 2021. Pada Juni-Agustus pemerintah akan memberikan diskon 50 persen atas PPnBM. Kemudian pada September-November, pemerintah akan menanggung 25 persen pajak barang mewah untuk kendaraan bermotor. 

Relaksasi PPnBM ini diberlakukan untuk mobil penumpang 4x2 dengan kubikasi mesin kurang dari 1.500cc, termasuk sedan yang diproduksi di dalam negeri. Dengan demikian harga kendaraan roda empat penguasa pasar otomotif Tanah Air diperkirakan akan turun hingga puluhan juta rupiah. 

Namun rupanya, berdasarkan pantauan media sosial Twitter, kebijakan ini tidak serta merta disambut positif. Ada warganet yang menyambut baik keputusan ini, tetapi tidak sedikit juga yang merespon dengan nada miring.

Pemilik akun Widatul Faizah (@wiwiwmd), Nusantara Indah (@YN___79), dan Lala (@Cintada16) misalnya menyambut positif keputusan pemerintah ini dengan menyebutkan insentif PPnBM ini adalah sebuah kenikmatan, ataupun keputusan yang mantap.

"Pemerintah akan membebaskan PPnBM utk mobil dan motor baru mulai Maret 2021, insentif tersebut akan dilakukan secara bertahap selama 9 bulan yang berlangsung dalam tiga tahap dan tiap tahap berlaku 3 bulan. Mantaap.... Pak @jokowi Lawan Pandemi," cuit akun @Cintada16 dikutip pada Senin (15/2/2021).

Pemilik akun Albert Solo (@AlbertSolo2) juga menilai ini adalah keputusan yang tepat mengingat selama pandemi penjualan mobil baru di Indonesia tengah lesu.

"Para pemilik usaha dealer mobil baru di Indonesia, menyambut baik keputusan pemerintah yang memutuskan untuk menghapus pajak PPN dan PPh atas pembelian mobil baru mulai Maret mendatang. Selama pandemi ini, angka penjualan mobil baru di Indonesia masih melempem," tulisnya pada Minggu (14/2/2021).

Sementara itu warganet yang tidak menyambut baik keputusan pemerintah ini menilai relaksasi PPnBM bertolak belakang dengan kebutuhan mayoritas masyarakat saat ini.

Pemilik akun Presiden Kopi (@PresidenKopi) misalnya menyodorkan dua fakta kebijakan pemerintah dengan sindiran.

"Pajak Mobil dipangkas, BPJS Dinaikkan: Indonesia Luar Biasa, Sangat Merakyat!," kicaunya dikutip pada Senin (15/2/2021).

Cuitan serupa juga diungkapkan akun Bike2Work Indonesia (@B2WIndonesia). Sementara itu pemilik akun Ario Bayu (@uyaboira) membandingkan pernyataan pemerintah beberapa tahun sebelumnya yang mengungkapkan kemacetan di daerah Jabotabek menyebabkan kerugian mencapai Rp65 triliun.

Sedangkan dalam siaran pers terkait insentif PPnBM ini pemerintah pusat memprediksi pemasukan negara sebesar Rp1,4 triliun dengan perkiraan peningkatan produksi kendaraan bermotor mencapai 81.752 unit.

"Netizen: Tepok tangan terkagum-kagum sampe monanges en meninggoy melihat sirkus terbaik dunia akhirat," tulisnya pada Sabtu (13/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper