Bisnis.com, JAKARTA – Merek mobil mewah asal Italia, Ferrari mempercepat langkahnya untuk segera menunjuk bos baru, setelah CEO Louis C. Camilleri tiba-tiba meninggalkan kursi kepemimpinannya di tengah jalan.
Seperti yang diberitakan Bloomberg, perusahaan akan mengambil pendekatan menyeluruh untuk segera menyelesaikan krisis kepemimpinan keduanya dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut sumber, yang tidak ingin disebutkan namanya, Dewan Ferrari akan melakukan peninjauan awal untuk menyeleksi calon pemimpin perusahaan yang baru. Menurutnya, rencana ini tidak dipublikasikan secara resmi oleh Ferrari.
Camilleri yang tahun ini berusia 65 tahun mengundurkan diri setelah meninggalkan rumah sakit dan sedang menyelesaikan pemulihannya di rumah akibat Covid-19. Juru bicara perusahaan mengatakan pemulihan bukan alasan utama Camiller mengundurkan diri.
Oleh sebab itu, Chairman Ferrari John Elkann bakal mengambil peran untuk sementara waktu. Dia pun harus menemukan pengganti Camilleri yang baru mengisi jabatan CEO Ferrari selama 30 bulan atau sejak Juli 2018.
Camilleri saat itu hadir menggantikan Sergio Marchionne yang meninggal karena komplikasi. Kehadiran Camilleri sempat diragukan publik karena dia tidak memiliki pengalaman di industri otomotif.
Namun, Camilleri tetap bertahan. Dia bahkan menerapkan rencana untuk mengubah Ferrari menjadi merek barang mewah, yang memproduksi berbagai produk, mulai dari mobil hingga pakaian dan aksesori.
Selama masa jabatannya sebagai, dia mengubah jajaran Ferrari sehingga bisa terus menaikkan penjualan. Pada 2019 Ferrari memperkenalkan lima model baru yang mendongkrak penjualan tahunan menjadi lebih dari 10.000 unit untuk pertama kalinya.